Strategi Transfernya Banjir Kritik, Direktur Arsenal Keluarkan Pembelaan

INDOSPORT.COM - Edu Gaspar tidak menutup mata dari hasil buruk yang diraih Arsenal sejauh ini di Liga Inggris 2021-2022. Meski demikian, sang direktur teknik tidak mau manuvernya untuk klub di bursa transfer musim panas dijadikan kambing hitam.

Keputusan untuk merekrut sejumlah pemain yang masih dikategorikan muda dengan akumulasi harga mencapai sekitar 165 juta euro (Rp2,7 triliun) penting untuk masa depan Arsenal. Skuat di Emirates Stadium dinilai butuh perombakan sebelum siap dihuni bintang besar.

Sebagai mantan penggawa Meriam London, Edu mengerti jika fans tidak paham dengan keputusannya dan merasa frustasi. Semua ini dilakukannya dengan harapan Arsenal bisa kembali bersaing dengan para rival ke depannya.

"Musim lalu kami kesulitan karena tidak punya cukup kualitas dalam tim. Tim bukan hanya soal starting XI. Arsenal butuh pondasi kuat untuk bisa bersaing. Klub lain hanya butuh satu atau dua pemain mahal karena mereka sudah mapan," papar Edu pada Four Four Two.

"Tentu saja aku tidak senang dengan situasi saat ini. Fans kecewa dan aku juga sama, tapi tunggu sampai tim ini benar-benar kompak sebelum mencibir," cetusnya.

"Saya tidak heran dengan tekanan dari suporter. Sekarang adalah masanya untuk bersatu melewati masa sulit. Tanggung jawab semuanya ada pada saya," tambah gelandang Arsenal era 2001-2005 tersebut.

1. Pantas Diberi Kesempatan

Arsenal mengalami tiga kekalahan dari tiga pekan pertama mereka di liga tanpa sekalipun mencetak gol. Pasukan Mikel Arteta itu pun terbenam di dasar klasemen sementara, walau potensi mereka masih tetap ada.

Dari enam rekrutan baru mereka tidak ada yang lebih tua dari 23 tahun dan masing-masing dari mereka dinilai punya cukup talenta. Terutama Ben White dan Martin Odegaard yang jadi dua pemain termahal Arsenal dari transfer lalu.

Kehadiran Takehiro Tomiyasu juga semakin membuat tim London Utara itu semakin menarik. Dua musim membela Bologna membuatnya jadi salah satu bek tengah paling berkembang di Serie A Italia.

Kendati Arsenal tidak punya sejarah baik bersama legiun asal Jepang, namun pemain berusia 22 tahun ini bisa jadi pemutus rantai tren buruk tersebut.