Termasuk Martial dan Lukaku, 5 Bintang Ini Pernah Dilecehkan Manchester United
INDOSPORT.COM – Lima pemain bintang berikut ini pernah mendapatkan perlakuan semena-mena dan tidak terhormat dari raksasa Liga Inggris, Manchester United. Siapa saja mereka?
Manchester United sudah tak diragukan lagi merupakan raja sepak bola Inggris. Selain memenangkan banyak trofi, klub berjuluk Setan Merah ini juga telah diwakili oleh beberapa superstar terbaik.
Pemain seperti Wayne Rooney, Ryan Giggs dan Paul Scholes merupakan nama besar yang menghabiskan karier gemilangnya di Old Trafford dan masih dielu-elukan meski sudah hengkang.
Ada pun penyerang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, yang meninggalkan Man United pada 2009 untuk hijrah ke Real Madrid telah dianggap sebagai salah satu legenda terbaik dalam sejarah klub.
Kini Ronaldo pulang ke Old Trafford setelah meninggalkan Juventus pada bursa transfer musim panas 2021. Sosoknya itu bahkan masih dihormati manajemen dan penggemar meski sudah 12 tahun berlalu.
Meski begitu, ada juga beberapa pemain bintang yang justru dianggap ‘anak tiri’ oleh Manchester United. Selama bertahun-tahun, para pemain ini mendapat perlakuan tidak hormat dari klub.
Di bawah ini, INDOSPORT memaparkan lima pemain yang pernah mendapatkan perlakuan tak baik selama musim mereka di Manchester United.
5. Anthony Martial
Anehnya, Anthony Martial masih bertahan menjadi salah satu penyerang andalan Manchester United hingga saat ini. Menengok kembali ke belakang, penyerang asal Prancis ini pernah disia-siakan oleh klub.
Martial diketahui diberi jersey no.9 ketika dirinya pindah ke Man United dari AS Monaco pada musim panas 2015. Setahun kemudian, Martial terpaksa melucuti jersey tersebut dan menyerahkannya kepada Zlatan Ibrahimovic.
Setan Merah rupanya menyerahkan jersey no. 9 kepada Ibrahimovic pada tahun 2016 tanpa sepengetahuan Martial. Hal ini dianggap sebagai tindakan tidak sopan dan sempat dikritik oleh agen Martial, Phillipe Lamboley.
“Aku tidak akan mengada-ada. Ya, itu dialaminya (Martial). Ya, itu mengejutkannya. Ya, dia kecewa ... selama dua hari,” ujar Lamboley dalam sebuah wawancara menyoroti masalah jersey itu.
“Tapi dia profesional. Dia tahu bagaimana mengatasi kekecewaannya dengan cepat. Tetapi menurut saya, keputusan ini tidak adil dan tidak menghormati pemain saya. Saya protes ke dewan Manchester United itu. Tapi Anda tidak menggubrisnya,” lanjut Lamboley.
4. Jaap Stam
Pemain asal Belanda ini bergabung dengan Man United dari PSV Eindhoven pada musim panas 1998. Kepercayaan diri yang tinggi, agresif, dan tegas membuat Jaap Stam langsung jadi sosok vital bagi klub dan salah satu bek terbaik di Eropa.
Sayangnya, Jaap Stam meninggalkan klub dengan cara yang memalukan di akhir musim ketiganya. Ini berawal dari bek tengah itu menerbitkan buku berjuluk ‘Head-to-Head’.
Di dalam bagian bukunya, Stam dianggap mengritik Sir Alex Ferguson dan Man United. Hal ini sontak menghancurkan hubungan baik antara bek dan sang manajer.
Imbasnya, Ferguson menendang pemain Belanda itu keluar dari klub. Saat sedang perjalanan pulang, Ferguson memanggilnya dan menyuruhnya menunggu di sebuah pompa bensin. Saat Fergie datang, dia memberitahu bek tengah itu telah dijual ke Lazio.
1. David Beckham Tak Disukai Sir Ferguson
3. David Beckham
David Beckham sejatinya dianggap sebagai salah satu legenda Manchester United berkat kontribusinya yang besar. Namun, dia gagal mencapainya karena memburuknya hubungan dengan Sir Alex Ferguson.
Sang manajer merasa terganggu dengan gaya hidup dan dunia bisnis Beckham. Dia merasa Beckham semakin populer yang membuat otoritasnya di klub terancam.
Alhasil, Ferguson menendang Beckham ke Real Madrid pada tahun 2003. Situasi ini juga diungkap dalam otobiografi Ferguson tahun 2013, di mana dia menulis:
“David adalah satu-satunya pemain yang saya kelola yang memilih menjadi terkenal, yang menjadikan misinya untuk dikenal di luar permainan,” tulis Ferguson.
“Begitu seorang pemain Manchester United mengira dia lebih populer dari manajer yang harus dia horati... David mengira dia lebih keren dari Alex Ferguson. Hal ini tidak diragukan lagi.”
2. Angel Di Maria
Pemain Argentina ini berada di puncak permainannya ketika Man United mengontraknya dari Real Madrid pada musim panas 2014. Di Maria baru saja memimpin Los Blancos memenangkan Liga Champions.
Man United pun menaruh harapan besar dari penyerang itu dan dengan senang hati memberinya nomor punggung 7 yang keramat. Di awal musim, Di Maria memenangkan dua gol dalam empat pertandingan dan memenangkan penghargaan pemain terbaik klub di bulan pertama.
Namun, harapan itu mulai luntur setelah Di Maria berselisih dengan manajer Man United saat itu, Louis Van Gaal. Penurunan performa hingga kritik keras dari penggemar dan media membuat penyerang ini dilupakan.
Akhirnya, Di Maria dijual ke Paris Saint-Germain setelah hanya satu musim. Setelah itu, Di Maria berani membongkar masalahnya selama di Man United.
“Masalah saya di Manchester adalah pelatih. Van Gaal adalah yang terburuk dalam karier saya. Saya akan mencetak gol, membantu, dan hari berikutnya dia akan menyalahkan operan saya. Dia menggusur saya, dia tidak suka pemain lebih dari dia.”
1. Romelu Lukaku
Penyerang Belgia itu menghabiskan dua musim di Manchester United sejak didatangkan dari Everton pada Juli 2017. Meski mengantongi 42 gol dan 13 assist dalam 96 pertandingan, Lukaku tetap dianggap pemain yang gagal di Old Trafford.
Striker ini selalu jadi sasaran empuk berbagai kritik, mulai dari permainannya, kecepatan, berat badan, hingga kontrol bola yang dia lakukan. Drama di luar lapangan juga membuat Lukaku dicap buruk oleh klub dan penggemar.
Alhasil, Lukaku memutuskan pindah ke Inter Milan pada musim panas 2019. Lukaku terlahir kembali selama musimnya di Italia. Dia membawa Inter merengkuh gelar Serie A musim lalu, dan mengantongi 24 gol dan 10 assist dalam 36 pertandingan.
Merasa sudah lebih baik dibandingkan saat di Manchester United, Romelu Lukaku pun memutuskan kembali ke Liga Inggris bersama klub lamanya yang lain, yakni Chelsea.