Taktiknya Dibela Bos Belanda, Manajer Chelsea Bangga
INDOSPORT.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, merasa tersanjung dengan pembelaan soal kegemarannya menggunakan skema 3-5-2. Pasalnya pembelaan tersebut datang dari seorang manajer senior berpengalaman macam Louis van Gaal.
Van Gaal yang saat ini kembali dari masa pensiun untuk menukangi tim nasional Belanda tidak setuju apabila taktik 3-5-2 dianggap kurang ofensif. Akhirnya ia merujuk pada kesuksesan Tuchel di Chelsea yang menerapkan startegi serupa.
Bagi Tuchel, bermain 'cantik' nan menyerang bukan kunci utama untuk memenangkan sebuah pertandingan. Analisa kelemahan lawan dan beradaptasi berdasarkan temuan juga bisa jadi metode ampuh.
"Aku tahu soal komentar Van Gaal. Saat di Jerman aku berkesempatan bertanding melawannya saat ia masih di Bayern Munchen. Gaya ceplas-ceplosnya di depan media sangat kusukai," papar Tuchel pada Sky Sports.
"Bukan cuma karena ia membelaku tapi memang gaya bicara beraninya memang oke. Terkadang kami para manajer enggan buka mulut lebar-lebar demi menjaga situasi kondusif namun Van Gaal berbeda dan aku hormat padanya,"
"Tidak bisa kita mendeskripsikan apa itu sepak bola menyerang dan bertahan begitu saja. Terkadang kita memiliki banyak penguasaan bola namun rasanya tidak begitu ofensif. Yang terpenting adalah sepak bola aktif, tahu kapan harus menggunakan atribut terbaik tim," tambahnya lagi.
1. Bukan Taktik Buruk
Formasi 3-5-2 memang terkadang diidentikkan dengan permainan negatif dengan adanya lima pemain bertahan dalam tim yang menggunakannya. Tiga bek tengah dan dua bek sayap. Akhirnya hanya tersisa lima pemain di posisi lain.
Namun jika diterapkan dengan benar dan komposisi skuat memang mendukung, skema ini bisa mendatangkan sukses. Selain Tuchel dengan trofi Liga Championsnya musim lalu untuk Chelsea, Van Gaal sebagai salah satu pionir 3-5-2 juga pernah berhasil karenanya.
Di Piala Dunia 2014 Brasil, Louis Van Gaal mampu mengantarkan Belanda yang saat itu berstatus non-unggulan melaju hingga semi final. Pos wing back yang diisi Daryl Janmaat, Daley Blind, dan Dirk Kuyt mampu menyuplai baik duet penyerang Arjen Robben dan Robin van Persie untuk kemudian membawa pulang medali juara tiga.