Saudara Jauh Etnis Jawa, 3 Wonderkid Berdarah Suriname Panaskan Liga Champions
INDOSPORT.COM – Melihat tiga pemain berarah Suriname, sang tetangga jauh rakyat Jawa, yang bakal mentas di kompetisi Liga Champions musim 21/22. Siapa sajakah mereka?
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa Indonesia khususnya etnis Jawa dengan negara Suriname memang memiliki keterkaitan cukup erat.
Pasalnya, pada abad ke-19 silam banyak masyarakat Jawa yang hijrah ke Suriname lewat perintah kolonial Belanda.
Para imigran Jawa tersebut dipindahkan ke Suriname untuk dijadikan pekerja kontrak di perkebunan milik Belanda. Mereka menjadi budak pengganti sebelumnya yang dianggap bermasalah.
Walau sudah cukup lama, namun sampai saat ini masih banyak etnis Jawa yang menduduki posisi penting di pemerintahan Suriname.
Bahkan pada 2015, salah seorang keturunan Banyumas bernama Raymond Sapoen ikut mewarnai Pemilihan Presiden Suriname.
Sementara di kancah persepakbolaan, tak banyak pemain berdarah Jawa yang pernah bersinar atau bahkan memperkuat Timnas Suriname.
Uniknya, para pemain berdarah Suriname justru banyak bersinar di Eropa khususnya Belanda lantaran banyak imigran Suriname yang pindah dan menetap disana.
Untuk ajang Liga Champions misalnya, ada beberapa pemain keturunan Suriname yang sempat bersinar bahkan sampai meraih gelar juara.
Sebut saja nama-nama tenar Eropa seperti Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Patrick Kluivert hingga Clarence Seedorf.
Bahkan untuk nama terakhir, Clarence Seedorf mampu meraih empat gelar Liga Champions dengan tiga tim berbeda mulai dari Ajax, Real Madrid hingga AC Milan.
Di era milenial, jejak pemain berdarah Suriname ternyata masih menghiasi bahkan sukses berjaya di kompetisi Liga Champions.
Teranyar, ada Virgil van Dijk dan Georginio Wijnaldum yang berhasil membantu Liverpool juara Liga Champions musim 2018/9.
Sementara untuk musim 21/22, darah Suriname juga masih eksis dan bakal panaskan persaingan menuju tangga juara Liga Champions.
Lantas siapa sajakah pemain berdarah Suriname tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Ryan Gravenberch
Nama pertama adalah Ryan Gravenberch, gelandang muda milik Ajax Amsterdam ini bakal jadi palang pintu de Godenzonen sepanjang babak penyisihan Grup C.
Bergabung bersama Borussia Dortmund, Besiktas dan Sporting Lisbon, ketangguhan pemain berusia 19 tahun itu dalam mengatur tempo permainan bakal jadi kunci kemenangan Ajax tiap laga.
Meski baru berusia 19 tahun, namun kemampuan Ryan Gravenberch mampu menyihir tim pelatih termasuk Timnas Belanda.
Terbukti, dirinya sudah tampil dalam 7 laga dengan torehan satu gol buat skuat De Oranje senior.
Melansir dari laman Elfvoetbal.nl, diketahui Ryan Gravenberch merupakan keturunan asli Suriname dari kedua orang tuanya yang memutuskan hijrah ke Belanda pada tahun 1995.
Donyell Malen
Berikutnya ada Donyell Malen. Berdasarkan data dari Natiosuriname.com, diketahui bahwa penyerang berusia 22 tahun itu memiliki darah Suriname dari kedua orang tuanya.
Secara statistik permainan, Donyell Malen memang belum terlihat bertaji sepanjang musim 21/22.
Memperkuat Borussia Dortmund usai hengkang dari PSV Eindhoven, jebolan akademi Arsenal ini belum bisa cetak satu gol pun.
Namun saat masih di Belanda, Donyell Malen merupakan mesin gol PSV Eindhoven dengan menorehkan 55 gol dan 24 assists dari 116 pertandingan semua ajang.
Noa Lang
Terakhir adalah Noa Lang. Mengutip dari unggahan di media sosialnya beberapa waktu lalu, winger berusia 22 tahun ini menyebut jika dirinya adalah anak dari ayah Suriname dan ibu Belanda.
Berbeda dengan dua nama sebelumnya yang memperkuat tim cukup terkenal, Noa Lang musim ini hanya bergabung bersama tim Liga Belgia, Club Brugge.
Meski begitu, dirinya tetap bakal tampil di Liga Champions dan berjuang di babak penyisihan Grup A bersama RB Leipzig, Paris Saint-Germain serta Manchester City.