FIFA Klaim Fans Suka dengan Ide Piala Dunia Dua Tahunan
INDOSPORT.COM - Dalam rencana untuk menjadikan Piala Dunia ajang dua tahunan FIFA menyatakan jika mereka mendapat banyak dukungan. Suara positif tersebut dilaporkan datang dari kelompok pecinta sepak bola muda yang lebih terbuka pada perubahan.
Klaim ini dilontarkan FIFA setelah menggelar jajak pendapat yang melibatkan lebih dari 23.000 orang dari 23 negara dan enam benua berbeda. Survei ini akan kembali dilakukan dengan objek penelitian yang lebih luas ke depannya.
Meski demikian tetap ada sebagian kecil sampel yang menyuarakan ketidaksetujuan. FIFA menyebut golongan ini sebagai fans tradisional yang sebagian besar berisi suporter berusia lebih tua.
"Studi mengenai frekuensi Piala Dunia sepak bola pria telah dilakukan pada Juli 2021. Sebanyak 15.000 dari total 23.000 responden mengaku tertarik dengan wacana penjadwalan ulang," tulis FIFA dalam pernyataan resmi mereka.
"Berdasarkan data tersebut maka bisa disimpulkan bahwa mayoritas fans ingin melihat Piala Dunia pria lebih sering. Dua tahun sekali adalah frekuensi yang dihendaki,"
"Ada perbedaan pendapat antara kelompok konsumen tradisional dan yang masih bisa berkembang. Di semua region yang didata juga menunjukkan bahwa penggemar usia muda lebih bisa menerima perubahan ketimbang penggemar yang lebih senior," tambah mereka lagi.
Piala Dunia yang sejak awal pelaksanannya pada 1930 di Uruguay sudah menggunakan format empat tahun sekali mulai dicekoki ide dua tahunan sejak Mei tahun ini. Asosiasi sepak bola Arab Saudi jadi yang paling pertama mencetuskan terobosan tersebut.
Arsene Wenger sebagai ketua badan pengembangan global FIFA kemudian menjadi salah satu penggalak wacana. Belakangan ini mantan manajer Arsenal dan AS Monaco tersebut makin gencar mengkampanyekan Piala Dunia agar dihelat semakin sering.
1. Tuai Protes
Jika dilihat dari kacamata penggemar yang butuh hiburan berkulitas dalam bentuk pertandingan sepak bola, Piala Dunia dua tahunan tampak sangat menggiurkan. Sayangnya, para pelakon justru tidak menyukainya.
Semakin tergerusnya fisik dan pikiran para pemain apabila ide tersebut disahkan jadi alasan kenapa nada sumbang terus berdatangan. Klub-klub yang menaungi penggawa tim nasional juga berpotensi dirugikan karena aset mereka makin rentan pada cedera.
UEFA sekalu asosiasi Eropa dan CONMEBOL yang mewakili negara-negara Amerika Selatan sudah kompak menolak penghapusan Piala Dunia empat tahunan. Langkah yang sama juga sudah diambil oleh FIFPro yang merupakan organisasi pelindung atlet pro lapangan hijau.