Pemain Ini Tuding Arsenal Bikin Karirnya di Timnas Jadi Tamat
INDOSPORT.COM - Pemain Fiorentina, Lucas Torreira menuding klub Liga Inggris Arsenal telah merusak karirnya di Timnas Uruguay.
Lucas Torreira telah menikmati petualangan barunya bersama klub Liga Italia, Fiorentina. Ia yang merapat ke Artemio Franchi dengan status pinjaman tampaknya sudah melupakan kelabu saat ia berseragam The Gunners.
Pemain berusia 26 tahun itu memang masuk dalam skuad yang terpinggirkan di Emirates Stadium. Bahkan sejak Mikel Arteta menjabat kursi kepelatihan Arsenal, Toreira malah jadi cadangan mati.
Torreira bahkan tak pernah merumput sejak akhir musim 2019/20, atau sudah hampir 2 tahun lamanya ia gagal menembus skuad utama Arsenal.
Torreira selalu kalah saing bahkan dengan gelandang Thomas Partey maupun kapten musim lalu Granit Xhaka. Alhasil musim ini ia pun ditendang ke Fiorentina dengan ongkos pinjaman permanen sebesar 12 juta pound sterling.
Perlakuan buruk yang diterima Torreira rupanya menimbulkan dendam pribadi bagi eks Sampdoria itu. Bahkan ia blak-blakan jika Arsenal telah merusak karirnya baik di level klub maupun negaranya.
1. Torreira Salahkan Arsenal
Lucas Torreira menuding Arsenal telah merusak karirnya di Timnas Uruguay. Diketahui jika pemain yang sempat jadi incaran AC Milan itu selalu jadi pilihan utama di La Celeste sebelum ia namanya tenggelam dalam beberapa musim terakhir.
Torreira kembali dipanggil bersama Luis Suarez Cs. saat Uruguay melakoni partai kualifikasi Piala Dunia 2022. Keputusan Pelatih Uruguay untuk kembali mengikutsertakan Torreira ditengarai menyusul kepindahannya ke La Viola.
“Saya ingin bermain sebanyak mungkin dan membantu Fiorentina musim ini. Kami harus terus seperti ini. Sekarang, saya akan melanjutkan dengan keinginan besar untuk bekerja, tumbuh dan membuat diri saya siap jika sewaktu-waktu dipanggil pelatih,” kata Torreira melansir dari Mirror.
“Di Arsenal, saya memiliki sedikit kontinuitas akhir-akhir ini, yang juga membuat saya harus dipanggil ke tim nasional Uruguay di babak terakhir kualifikasi Piala Dunia. Dengan kepala dingin, mungkin lebih baik begini, karena saya punya lebih banyak waktu untuk bekerja di Fiorentina dan menyesuaikan diri dengan rencana manajer”.