Marco Storari, Sosok Pahlawan Tak Terduga di Dua Klub Liga Italia
INDOSPORT.COM - Mengingat kembali sosok Marco Storari yang jadi pahlawan bagi dua klub Liga Italia, Juventus dan Cagliari.
Biasanya, tidak banyak pemain berposisi kiper yang berhasil meraih nama besar di kancah sepak bola. Berbeda dengan gelandang maupun striker, yang notabene lebih sering jadi sorotan publik karena aksi dan lesatan golnya saat pertandingan.
Akan tetapi Marco Storari berbeda. Sebagai penjaga pertahanan paling pamungkas, ia punya reputasi sendiri sebagai kiper yang luar biasa.
Mengawali karier di klub-klub liga bawah, ia sukses memanjat naik menuju tempat yang lebih tinggi dan berkelas di Liga Italia, Serie A.
Sempat bermain di Perugia, Montevarchi, Ancona, dan bahkan jadi bagian Napoli sebelum bangkrut, Marco Storari sampai ke AC Milan pada tahun 2007. Hanya saja, ia hanya berakhir sebagai pemain spesialis pinjaman.
Tercatat ada empat klub yang disinggahinya selama dimiliki AC Milan: Levante, Cagliari, Fiorentina, dan Sampdoria.
Tidak banyak yang bisa dilakukannya selama periode ini selain berpindah dari klub satu ke klub lainnya. Pada waktu itu, ia masih bukan siapa-siapa, sampai akhirnya Juventus datang meminang pada tahun 2010.
Ketertarikan Juventus terhadap Marco Storari bermula dari kebutuhan tim terhadap stok penjaga gawang, setelah Gianluigi Buffon mengalami cedera di Piala Dunia dan tidak bisa bermain untuk sisa musim 2010-2011.
Keputusan untuk memilih Storari pun adalah opsi cerdas dan sebuah investasi yang tepat. Ia melakukan perannya sebagai back up Gianluigi Buffon jauh lebih baik ketimbang Alex Manninger yang sebelumnya sempat terseok-seok.
Storari tampil mencolok dengan melakukan sejumlah penyelamatan penting di laga-laga Juventus. Kontribusinya pun berdampak positif pada perburan gelar Bianconeri, untuk tetap berada di papan atas klasemen.
1. Sukses di Dua Klub Liga Italia
Marco Storari memang hanya pengganti Gianlugi Buffon, tapi sepak terjangnya harus diacungi dua jempol. Jika tidak bermain di Juventus, kemungkinan besar ia akan jadi starter reguler di tim Liga Italia lainnya.
Bahkan, ia juga menunjukkan kesetiaannya kepada Juventus dengan memutuskan tinggal meski Buffon telah kembali dari cedera.
Walau hanya mengantongi peran cadangan, ia tidak meninggalkan Vecchia Signora pada musim panas 2011 demi mencari rumput yang lebih hijau atau kesempatan bermain reguler di starting line up tim lain.
Alih-alih hengkang, ia justru memperpanjang kontraknya hingga Juni 2014. Selama kurun waktu tersebut, Marco Storari nampak betah-betah saja sebagai kiper cadangan.
Bersama Juventus, pria kelahiran 7 January 1971 ini meraih seabrek gelar berupa empat kali Serie A Liga Italia, dua Supercoppa Italiana, dan satu Coppa Italia.
Setelah jadi pahlawan bagi Juventus saat kehilangan Gianluigi Buffon, Marco Storari melakukan satu satu hal mulia lagi di klub yang ia singgahi selanjutnya pada tahun 2015, Cagliari.
Ini adalah kali kedua bagi Storari berseragam Cagliari setelah menjadi pemain pinjaman mereka pada 2008. Ia pun turut mencatatkan namanya sebagai bagian tim yang berhasil meraih promosi ke Serie A pada 2015-2016.
Bukan hanya itu, ia pun sangat jarang tidak terlihat batang hidungnya di Serie B 2015-2016. Dari 42 laga, Storari hanya absen satu kali.
Cagliari finis sebagai pemuncak di klasemen akhir Serie B dengan 83 poin. Mereka berhak atas tiket promosi bersama Crotone, dan Pescara.
Setelah turut berjasa bagi Cagliari, Storari kembali lagi ke AC Milan pada 2017 hingga akhir kariernya. Saat kontraknya berakhir pada musim panas 2018, ia pun memutuskan untuk gantung sepatu.