Bedah Potensi Gleison Bremer, The Next Lucio yang Jadi Incaran Inter Milan
INDOSPORT.COM – Mengenal dan bedah potensi Gleison Bremer, The Next Lucio milik Torino yang jadi Incaran Inter Milan di bursa transfer musim panas mendatang.
Jelang jeda pertengahan musim, Inter Milan sebagai juara bertahan Liga Italia tahun lalu memang berencana lakukan penambahan skuat demi menjaga asa mempertahankan gelar.
Selain lini depan, manajemen Inter Milan juga berniat memperkokoh barisan pertahanan mereka yang sejak awal musim kurang begitu impresif.
Terbukti hingga pekan keenam Liga Italia musim ini, Inter Milan sudah kebobolan hingga tujuh gol, terburuk dari tiga tim teratas yang ditempati Napoli (2 kebobolan) dan AC Milan (3).
Untuk menambal lini tersebut, Inter Milan dikabarkan telah melakukan pendekatan khusus dengan Torino terkait proses transfer salah satu bintang Il Toro, Gleison Bremer.
Dari laman Football Italia disebutkan, Inter Milan sedang dalam pembicaraan dengan agen Gleison Bremer tentang kemungkinan kepindahan sang pemain pada musim panas mendatang.
Gleison Bremer sendiri masih memiliki hingga 30 Juni 2023 mendatang bersama Torino, namun jika kesepakatan antara Inter Milan tercapai maka sang pemain bisa langsung pindah musim depan.
Selain Inter Milan, cukup banyak tim-tim besar Eropa yang juga kepincut untuk memboyong Gleison Bremer. Klub Liga Inggris, Liverpool jadi salah satu peminat.
Di awal tahun 2021 lalu, Liverpool yang masih ditinggal Virgil van Dijk akibat cedera berencana mendatangkan Gleison Bremer sebagai opsi lini pertahanan.
Namun sampai bursa transfer ditutup, kubu The Reds gagal mencapai kesepakatan dengan Torino dan Gleison Bremer pun gagal bergabung ke Anfield.
Lantas, seperti apa potensi dan gaya main Gleison Bremer hingga membuat namanya jadi incaran klub sebesar Inter Milan hingga Liverpool? Berikut INDOSPORT coba merangkum:
Awal Karier
Gleison Bremer merupakan pemain asal Brasil yang mengawali karier sepakbolanya di klub Deportivo. Bremer mulai mentas di usia belum genap 20 tahun ketika dipinjamkan ke klub raksasa Brasil, Sao Paolo.
Bremer bergabung di tim Sao Paulo B selama setahun sebelum kembali bersama Deportivo U-20. Penampilannya bagusnya mencuri perhatian klub Atletico Mineiro.
Di usia yang masih belasan tahun, Bremer resmi hengkang ke Atletico Mineiro. Di mantan klub Ronaldinho itu ia tergabung terlebih dulu dengan tim u-20.
Akhirnya, pada 2018 atau di usia 20 tahun, ia mendapatkan debut di tim senior Atletico Mineiro. Selama kurang lebih setahun bermain di tim utama, ia mengantongi 26 penampilan dan mencetak satu gol.
Setelah mencuri perhatian di Serie A Brasil, ia pun diajak bergabung oleh pencari bakat klub papan tengah Serie A, Torino. Bremer resmi hengkang ke Torino pada bursa transfer tahun 2018 lalu.
1. Potensi
Melansir dari breakingthelines.com, disebutkan bahwa Gleison Bremer merupakan pemain bertahan yang mempunyai naluri menyerang tinggi.
Berbekal postur tubuh yang kekar, Bremer tak segan maju ke kotak penalti lawan saat tendangan sepak pojok diambil.
Serupa dengan Milan Skriniar yang musim ini merupakan goal getter saat sepak pojok selain Edin Dzeko.
Secara statistik, Gleison Bremer sepanjang musim lalu berhasil mencetak lima gol dan satu assists dalam 33 pertandingan di Serie A.
Jumlah gol yang cukup fantastis, mengingat Gleison Bremer adalah seorang center back dan bermain dalam formasi tiga bek sejajar bersama Torino.
Lebih lanjut, Gleison Bremer tercatat memiliki tingkat passing sukses 80,3 persen. Sementara saat bertahan, rata-rata Gleison Bremer membuat 2,3 tekel, 2,7 intersep, 4,1 clearance, dan 0,8 blok per game, dan memenangkan 2,8 duel udara serta berhasil memainkan jebakan offside sebanyak 0,5 kali per game.
Berkat kegemilangannya menjaga pertahanan, membuat Torino berhasil keluar dari jurang degradasi musim lalu meski di awal musim telan tiga kekalahan beruntun.
Jika dilihat secara sekilas, gaya bermain Gleison Bremer mirip dengan salah satu eks bek Inter Milan dan Timnas Brasil, Lucio.
Sama-sama memiliki tinggi 188 cm, Lúcio dan Gleison Bremer adalah seorang bek ulet, kuat secara fisik serta unggul dalam udara.
Satu hal yang menonjol dari kedua pemain ini adalah kemampuan distribusi bola ke area lawan yang sangat baik (meski posisi aslinya adalah bek), sehingga sangat membantu tim dalam membangun serangan.
Dengan usia yang masih sangat muda, Gleison Bremer masih bisa berkembang dan menyamai atribut milik Lucio seperti stamina, kemampuan dribbling serta keputusan melakukan tekel yang sejauh ini masih sering salah atau terlambat.