Hansi Flick: Penjual Alat Olahraga yang Sukses Jadi Pelatih Jerman
INDOSPORT.COM – Kisah Hansi Flick, pelatih timnas Jerman yang dulunya merupakan pedagang peralatan olahraga sebelum menjadi juru taktik ternama di dunia.
Jika ada orang yang beruntung sekaligus pekerja keras, ia adalah Hansi Flick. Pria berusia 56 tahun ini tadinya bukanlah siapa-siapa dan kini berhasil menjadi tumpuan Jerman untuk mengulang kesuksesan di sepak bola.
Hansi Flick merupakan pelatih Jerman kelahiran 24 Februari 1965. Karier sepak bolanya bermula dari bermain di mana ia mengawali karier profesional di SV Sandhausen pada tahun 1982.
Pelan tapi pasti, ia mulai mendapat pengakuan sebagai pemain hingga diboyong Bayern Munchen pada 1985 di mana ia tampil sebanyak 104 kali dan memenangi empat gelar Bundesliga Jerman.
Usai membela Bayern Munchen, Hansi Flick bermain untk FC Koln hingga 1993 dan berlabuh ke FC Bammental sampai gantung sepatu pada tahun 2000.
Kariernya sebagai pemain memang tak mentereng. Namun, kariernya sebagai pelatih patut diacungi jempol, kendati harus ia dapatkan dalam waktu yang lama.
Hansi Flick menjadi alasan Bayern Munchen bisa meraih Sextuple keduanya di musim 2019/20. Bahkan karena prestasi ini, ia berhasil menjadi pelatih Timnas Jerman.
Siapa sangka, perjalanannya hingga menjadi pelatih Der Panzer tak semulus seperti apa yang dilihat penikmat sepak bola beberapa tahun terakhir.
Sebelum menjadi pelatih timnas Jerman, Hansi Flick bahkan harus bergelut sebagai penjual peralatan olahraga di kampung halaman istrinya.
1. Hansi Flick Si Penjual Alat Olahraga
Karier kepelatihan Hansi Flick tak berjalan mulus. Ia pertama kali menukangi Hoffenheim, tim yang saat itu merupakan tim kasta terbawah.
Namun berkat tangan emasnya, Hoffenheim berhasil menembus kasta ketiga atau 3.Bundesliga Jerman. Hal tersebut membuatnya lantas mendapat kesempatan menjadi asisten pelatih tim nasional Jerman untuk Joachim Low pada 2006.
Sayangnya, nama Hansi Flick tak terdaftar di laman DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman) kendati dirinya pernah menggantikan Low di Euro 2008 sebagai pelatih dengan membawa Jerman meraih kemenangan atas Portugal di perempat final.
Setelah itu, Hansi Flick lantas mengambil lisensi kepelatihan dari DFB hingga kini memegang lisensi UEFA Pro. Dengan ilmunya itu, ia dan Low membawa Jerman menjadi kampiun Piala Dunia 2014.
Pasca memenangi Piala Dunia 2014, Hansi Flick mundur dari jabatannya dan menjadi Direktur Hoffenheim. Tapi jabatan itu hanya bertahan delapan bulan saja setelah ia memutuskan mundur untuk kembali ke kampung halaman istrinya, Bammental.
Di Bammental, Hansi Flick jauh dari hiruk pikuk sepak bola di mana ia kembali mengurus toko olahraga yang ia bangun bersama sang istri.
Tak disangka, pada musim panas 2019 Niko Kovac meneleponnya untuk menjadi asisten pelatih Bayern Munchen. Kesempatan itu tak ditolak olehnya.
Pemecatan Kovac lantas membuatnya naik jabatan menjadi pelatih di mana Hansi Flick melakukan pendekatan tak hanya lewat taktik, namun komunikasi yang ia dapatkan selama berjualan peralatan olahraga.
“Kombinasi pendekatan permainan dan empati besar dalam hubungan tim membuat dirinya menjadi pelatih yang baik,” tutur Joachim Low.
Kombinasi yang dimiliki Hansi Flick ini lah yang membuatnya naik pangkat menjadi pelatih Timnas Jerman. Menarik dinantikan apa yang bisa ia tawarkan kepada Der Panzer di kemudian hari.