x

Indikasi Match Fixing di Sepak Bola PON Papua, Bung Towel: Karier Pemain Bisa Tamat

Sabtu, 9 Oktober 2021 10:16 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
Bung Towel buka suara atas dugaan pengaturan skor alias match fixing di laga sepak bola PON XX Papua 2021 antara Kalimantan Timur vs Aceh.

INDOSPORT.COM - Ada indikasi pengaturan skor alias match fixing dalam pertandingan sepak bola di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 yang tengah berlangsung. Bung Towel pun buka suara.

Hal ini terjadi dalam pertandingan antara Provinsi Kalimantan Timur vs Aceh yang digelar pada Senin (04/10/21) lalu. Laga ini merupakan penyisihan terakhir di Grup C.

Sempat bermain imbang 2-2, lalu pemain Kaltim, Rizky Ramadhan mengambil bola rebound di area pertahanan, tapi justru bola meluncur ke gawangnya sendiri.

Baca Juga
Baca Juga

Hal ini tentu saja membuat Kaltim kalah dari Aceh dengan skor 2-3. Banyak pihak yang menyayangkan hal ini, bahkan banyak pula yang menduga laga itu diwarnai match fixing.

Kontroversi di PON Papua ini juga menjadi perhatian khusus bagi pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel, yang pernah jadi technical delegate PON 2016.

Menurutnya, andai benar-benar terjadi gol bunuh diri dengan sengaja, bahkan terjadi praktik sepak bola gajah atau main sabun, maka karier sang pemain tentu akan tamat.

Baca Juga
Baca Juga

"Buat saya, pemain yang sengaja mau gol bunuh diri, atau hal-hal yang mencederai sportivitas dan faiplay, menurut saya itu sebodoh-bodohnya pemain bola," tegas Bung Towel.


1. Flashback Kasus Mursyid Effendi

Komentator sepak bola nasional Tommy Welly alias Bung Towel.

Bukan tanpa alasan jika Bung Towel menganggap karier sang pemain akan tamat. Hal itu pernah terjadi di Timnas Indonesia, dan menimpa Mursyid Effendi di tahun 1998.

"Ingat Mursyid Effendi, Timnas Indonesia di Piala Tiger 1998, dia mencetak gol bunuh diri ke gawang sendiri melawan Thailand, yang membuat Indonesia kalah 2-3."

Meski Mursyid berkilah hal itu ia lakukan demi kelancaran Timnas Indonesia, namun yang mendapat sanksi bukanlah Timnas atau federasi, melainkan dirinya sendiri.

"Ujung-ujungnya tetap Mursyid Effendi yang jadi korban, dia kena sanksi seumur hidup di level internasional, yang malu kita semua, sampai ketua PSSI, Azwar Anas, Mundur."

"Jadikan itu pelajaran. Mau demi apapun, ujung-ujungnya pemain bersangkutan yang jadi korban," tegas Bung Towel lagi.

Hingga kini, cabor sepak bola di PON XX Papua 2021 masih berlangsung. Papua dan Aceh memimpin klasemen Grup D, Jawa Timur dan Kalimantan Timur di puncak Grup E.

Tommy WellyLiga IndonesiaPON XX 2020PON PapuaPON XX Papua 2021Bung Towel

Berita Terkini