Kai Havertz Dianggap Belum Pantas Bersanding dengan Legenda Chelsea Ini
INDOSPORT.COM - Karena sama-sama berasal dari Jerman dan beroperasi di lini tengah klub Liga Inggris, Chelsea, Kai Havertz, sering dibandingkan dengan sosok Michael Ballack.
Akan tetapi, butuh lebih dari sekadar capaiannya saat ini untuk sang wonderkid pantas disandingkan dengan sang legenda.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu mantan penggawa Chelsea, Robert Huth, yang kebetulan juga berpaspor Jerman. Di matanya, Michael Ballack tampil begitu konsisten setiap waktu.
Walau Kai Havertz sudah menjuarai Liga Champios bersama The Blues, yang mana tidak bisa dilakukan Ballack, Huth yakin jika pemuda 22 tahun tersebut masih harus banyak berbenah. Terlebih, musim ini adalah musim keduanya di Stamford Bridge.
"Sepanjang kariernya Ballack dikenal sebagai 'Mr. Consistent'. Ia tampil bagus di partai-partai penting dan mencetak banyak gol. Kai masih berada di awal kariernya dan pasti akan bisa jadi lebih baik lagi," papar Huth pada Goal.
"Bermain lebih konsisten lagi adalah apa yang harus Kai lakukan. Bersama Chelsea ia kadang tampil oke namun di lain kesempatan tampak kesulitan tapi itu normal saja,
"Untuk seorang pemain dengan bakat besar sepertinya, Kai harus bisa bikin banyak assist dan gol. Chelsea melihatnya sebagai pemain untuk masa depan dan akan bersabar menunggu sampai ia matang karena harganya juga tidak murah," tambahnya lagi.
1. Sempat Dikritik
Dengan banderol 80 juta euro (sekitar Rp1,3 triliun) saat dibeli dari Bayer Leverkusen pada musim panas 2020, banyak yang menuntut agar Kai Havertz langsung moncer bersama Chelsea.
Alhasil, saat ia menjalani adaptasi yang lambat dengan sepak bola Inggris banyak kritik yang dilemparkan.
Dari 54 penampilan di segala ajang, gelandang serang bertinggi 189 cm tersebut 'baru' mengemas 10 gol dan 10 assist. Khusus musim ini baru ada satu gol yang tercatat atas namanya dari 6 start dan 3 subtitusi.
Akan tetapi, setidaknya Kai Havertz berada di tangan yang tepat semenjak Chelsea mempekerjakan Thomas Tuchel sebagai manajer. Di final Liga Champions 2021 lalu ia bahkan bisa menjadi pencetak gol penentu ke gawang Manchester City.