5 Poin Penting di Balik Epic Comeback AC Milan atas Hellas Verona
INDOSPORT.COM – AC Milan berhasil melakukan Epic Comeback kala menjamu Hellas Verona dalam lanjutan Serie A Italia 2021/22 pekan ke-8, Minggu (17/10/21).
Dalam laga yang berlangsung di San Siro tersebut, AC Milan berhasil membalikkan keadaan tertinggal dua gol dari Hellas Verona menjadi kemenangan 3-2.
Di laga itu, AC Milan harus tertinggal terlebih dahulu oleh tamunya di menit-menit awal. Gianluca Caprari berhasil mencetak gol memanfaatkan rapuhnya pertahanan Rossoneri.
Tak butuh waktu lama, 17 menit kemudian Hellas Verona kembali menambah keunggulan. Antonin Barak mencetak gol dari titik putih usai terjadinya pelanggaran di kotak terlarang AC Milan.
Tertinggal dua gol membuat Stefano Pioli melakukan pergantian pemain di awal babak kedua. Pergantian pemain ini membuat AC Milan lantas tampil menggila.
Gol yang dinanti AC Milan pun tiba di menit ke-59. Adalah Olivier Giroud yang berhasil mencetak golnya dengan tandukan terukur usai memenangi duel udara.
17 menit berselang, AC Milan berhasil menyamakan kedudukan. Franck Kessie berhasil mencatatkan namanya di papan skor lewat titik putih usai Samuel Castillejo dijatuhkan di kotak penalti.
Setelahnya, AC Milan berbalik unggul. Kali ini gol kemenangan Rossoneri dicetak melalui gol bunuh diri Koray Gunter usai salah mengantisipasi umpan silang Samuel Castillejo.
Alhasil AC Milan pun berhasil meraih tiga poin maksimal atas Hellas Verona. Di balik Comeback Epic ini, terdapat 5 poin penting yang bisa diambil. Apa saja itu?
1. 5 Poin yang Bisa Dipetik di Laga AC Milan vs Hellas Verona
1. Ciamiknya Strategi Stefano Pioli
Comeback Epic AC Milan ini tak lepas dari racikan yang tepat dari sosok Stefano Pioli. Ia berhasil memahami situasi permainan dengan baik dan mengubah strategi anak asuhnya.
Terlepas dari cederanya Ante Rebic, pergantian pemain pasca turun minum dengan memasukkan Rade Krunic dan Samuel Castillejo memberi warna pada serangan AC Milan.
Tak disangka, melempemnya Alexis Saelemaekers di laga ini mampu dibalas dengan performa apik Castillejo yang menjadi otak dua gol AC Milan.
2. Pembuktian Samuel Castillejo
Awal musim 2021/22 bukanlah waktu yang bersahabat bagi Samuel Castillejo. Winger berusia 26 tahun ini jarang mendapat tempat bermain dan diisukan akan ditendang.
Di musim ini saja, Castillejo baru bermain sebanyak dua kali. Laga melawan Hellas Verona pun menjadi pembuktian bahwa dirinya masih bisa diandalkan AC Milan.
Dengan performa itu, AC Milan dan Pioli pun menjadi sosok yang diuntungkan. Sebab dengan performanya itu, kini Rossoneri punya dua winger kanan enerjik yang bisa diturunkan sesuai lawan yang dihadapi.
3. Hellas Verona Bukan Kaleng-kaleng
Hellas Verona selama ini dianggap hanya tim pelengkap dan tim papan tengah Serie A. Namun, klub berjuluk Gialloblu ini membuktikan bahwa mereka bukanlah seperti pandangan yang diberikan penikmat sepak bola.
AC Milan pun kerap menjadi korban apiknya penampilan Hellas Verona. Di musim lalu, Rossoneri juga harus kebobolan dua gol di San Siro dari Gialloblu.
Selain itu, Hellas Verona merupakan tim yang tak takut bermain menyerang. Dalam 8 laga Serie A musim ini saja, Gialloblu telah mencetak 17 gol, atau tertinggal satu gol dari AC Milan selaku pemuncak klasemen.
4. Olivier Giroud: Tua-tua Keladi
Olivier Giroud membuktikan bahwa dirinya belum habis saat menjadi aktor Comeback Epic AC Milan atas Hellas Verona lewat satu golnya.
Giroud menjalani masa yang sulit di awal kepindahannya ke AC Milan. Namun, di tengah kesulitan ini ia tetap produktif dengan mencetak 3 gol bagi Rossoneri dalam 4 laga yang ia mainkan.
Cedera dan Covid-19 membuat Giroud kesulitan mengukir kisah manis. Kini, ia pun dalam kondisi 100 persen fit dan siap jadi tulang punggung Rossoneri dalam mencetak gol.
5. Skuat yang Merata
Comeback Epic AC Milan atas Hellas Verona juga menjadi bukti bahwa AC Milan punya skuat yang merata, terutama di lini serang.
Saat tim utama tengah buntu, para pemain pelapis bisa menutup performa buruk tersebut dengan penampilan ciamik dari bangku cadangan.
Percaya atau tidak, skuat yang merata ini menjadi salah satu kunci bagi suatu tim untuk konsisten meraih poin dan keluar sebagai juara di akhir musim.