5 Poin Penting di Balik Comeback Man United: Ronaldo Juru Selamat, Pembuktian Maguire
INDOSPORT.COM – Manchester United kembali ke trek positif pasca meraih comeback sempurna kal menjamu Atalanta dalam lanjutan babak grup Liga Champions 2021/22, Kamis (21/10/21).
Dalam laga lanjutan grup F, Man United berhasil meraih kemenangan 3-2 atas Atalanta di Old Trafford yang membuat posisi Ole Gunnar Solskjaer aman.
Sejatinya, di laga ini Man United sempat tertinggal dua gol terlebih dahulu dari Atalanta di babak pertama. Tak ayal, cemoohan pun mampir ke Solskjaer.
La Dea unggul dua gol lewat Mario Pasalic di menit ke-15 dan Merih Demiral di menit ke-28. Tertinggal dua gol di laga Liga Champions tentu sulit untuk dibalikkan dengan mudah.
Nyatanya, di babak kedua Manchester United mampu tampil kesetanan dan berhasil mencetak tiga gol yang membuat Atalanta harus membuyarkan mimpi meraih poin dalam kunjungannya ke Old Trafford.
Adapun tiga gol Man United diawali oleh gol Marcus Rashford di menit ke-53 pasca lolos dari jebakan offside memanfaatkan assist Bruno Fernandes.
Lalu gol Rashford mampu digandakan oleh Harry Maguire di menit ke-75 lewat sepakannya memanfaatkan bola yang datang kepadanya.
Hingga akhirnya kemenangan Man United ditentukan oleh Cristiano Ronaldo di menit ke-81 lewat tandukannya memanfaatkan umpan silang Luke Shaw.
Di balik comeback sempurna Manchester United ini, setidaknya terdapat 5 poin penting yang bisa diambil. Lantas, apa saja poin tersebut?
1. 5 Pelajaran Penting di Laga Man United vs Atalanta
1. Cristiano Ronaldo: Penyelamat Wajah Man United
Satu gol yang memastikan kemenangan Man United atas Atalanta kian menahbiskan Cristiano Ronaldo sebagai penyelamat wajah Setan Merah musim ini.
Sebelum laga melawan Atalanta, Cristiano Ronaldo telah menyelamatkan wajah Setan Merah dari hasil minor kala melawan Villarreal di Old Trafford.
Bahkan catatan ini dipercantik dengan fakta bahwa pemain berusia 36 tahun ini telah mencetak tiga gol di tiga laga awal grup Liga Champions 2021/22.
2. Man United Raja Comeback Liga Champions
Sematan ‘Raja Comeback’ yang menempel di Man United telah ada sejak Sir Alex Ferguson melatih. Tak disangka, di era Solskjaer tradisi ini berlanjut.
Kemenangan atas Atalanta kian mengukuhkan status Man United sebagai Raja Comeback di Liga Champions. Tercatat, tiga kali sudah Setan Merah meraih kemenangan setelah tertinggal dua gol terlebih dahulu.
Catatan ini ternyata sama dengan Arsenal. Alhasil, kedua tim merupakan tim yang paling melakukan comeback sempurna sepanjang sejarah Liga Champions.
3. Pembuktian Harry Maguire
Dalam 5 hari belakangan ini, Harry Maguire terus mendapat tekanan berat seiring blundernya yang dianggap membuat Man United meraih hasil minor di kancah domestik.
Kekalahan atas Leicester City di pekan ke-8 Liga Inggris 2021/22 disebut karena permainannya yang buruk. Bahkan, di babak pertama melawan Atalanta saja ia dicap sebagai biang kerok dua gol kebobolan Man United.
Namun tekanan dan kritikan itu mampu ia tutup dengan golnya yang menyamakan kedudukan atas Atalanta dan mengilhami comeback sempurna Man United. Gol itu menjadi bukti bahwa ia masih kapten yang layak bagi Setan Merah.
4. Bruno Fernandes: Dirijen Serangan Man United
Keabsahan Bruno Fernandes sebagai playmaker Man United memang telah terlihat dari torehan assistnya sejak bergabung pada Januari 2020 silam.
Namun, jumlah assist tersebut tak cukup untuk membuktikan kemampuan ‘playmaking’-nya. Hanya saja di laga melawan Atalanta, ia membuktikan bahwa ia benar-benar pelayan dengan kemampuannya mengambil keputusan untuk melepaskan umpan.
Hal ini terbukti dari statistik di mana Bruno Fernandes membuat 8 peluang dengan hanya mencetak 2 assist. Sebagai catatan peluang yang ia buat itu menjadikannya satu-satunya pemain Man United yang mampu mencetak 8 peluang dalam satu laga Liga Champions sejak musim 2003/04.
5. Atalanta: Si Kuda Hitam yang Menghibur
Sejak Gian Piero Gasperini mengambil alih kursi kepelatihan, Atalanta mampu ia buat menjadi kuda hitam di kancah domestik dan Eropa.
Memang Atalanta jarang bersaing untuk gelar. Namun La Dea menjadi salah satu tim yang mampu memberi hiburan atraktif di sepak bola yang kini berorientasi pada kemenangan.
Dua gol di babak pertama melawan Man United menjadi bukti bahwa Atalanta tak hanya sekadar kuda hitam biasa. Bahkan pasca dua gol tersebut, normalnya tim yang kalah materi akan memilih bertahan untuk mempertahankan keunggulan.
Akan tetapi, Atalanta tetap berani tampil menyerang dan membuktikan bahwa arti sepak bola bagi La Dea adalah hiburan yang harus disajikan di atas lapangan.