Dilirik Madrid hingga Liverpool, Penerus Erling Haaland Pilih Kalem

INDOSPORT.COM - Rumor yang mengaitkannya dengan sejumlah klub-klub top Eropa tidak membuat Karim Adeyemi besar kepala. Saat ini, pemain yang disebut penerus Erling Haaland itu hanya tampil sebaik mungkin bersama RB Salzburg di Liga Champions maupun Bundesliga Austria.

Tidak mengherankan sebenarnya mengapa Liverpool, Real Madrid, Bayern Munchen, Borussia Dortmund, hingga Inter Milan pernah disebut meminatinya. Di usia 19 tahun, ia sudah jadi mesin gol buas untuk Salzburg.

Di 2021/2021 total sudah ada sebelas gol dan satu assist dari 13 penampilan lintas ajang. Performa apik tersebut membuat Adeyemi yang berdarah Nigeria mendapat panggilan untuk memperkuat tim nasional Jerman senior tiga kali di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 dan membukukan satu gol.

Adeyemi sendiri sadar betul jika dirinya adalah properti panas bursa transfer saat ini. Meski demikian ia masih punya kontrak hingga Juni 2024 yang harus dihormati bersama Salzburg.

"Aku merasa santai saja. Rasanya senang diberitakan seperti ini namun itu saja. Tidak lebih. Fokusku untuk Salzburg. Kita lihat saja nanti," papar Adeyemi pada Sky Sports Austria.

Sebagai pemain Salzburg, Adeyemi kemungkinan besar bisa menyebrang ke RB Leipzig terlebih dahulu. Langkah ini sudah pernah dirasakan oleh Naby Keita, Hwang Hee-chan, dan Dominik Szoboszlai.

Jika ingin langsung menjajal petualangan bersama dengan kesebelasan yang lebih mapan, maka Adeyemi bisa mencontoh Erling Haaland. Pada 2020 lalu sang bommber 21 tahun memilih Dortmund dan kini jadi salah satu pemain muda terbaik dunia.

1. Reuni Dengan Bayern?

Adeyemi sendiri difavoritkan untuk kembali ke pelukan Bayern Munchen. Pasalnya ia pernah menimba ilmu di akademi Die Roten selama dua tahun dalam rentang 2009-2011 lalu.

Pendeknya kebersamaan Adeyemi dengan Bayern rupanya disebabkan oleh terlalu ketatnya aturan di sana untuk anak seusianya. Akhirnya ia hengkang ke akademi klub-klub gurem seperti TSV Forstenried dan SpVgg Unterhaching sebelum ditemukan bakatnya oleh Salzburg.

"Karim tidak berkelakuan baik namun saat itu ia hanya bocah berusia 10 tahun. Wajar jika berbuat kesalahan," papar Hermann Gerland selaku mantan asisten manajer dan direktur olahraga Bayern.

"Aku sudah mencoba untuk mempertahankannya di Bayern namun tidak berhasil. Aku bahkan sampai bicara dengan orang tuanya," tambahnya lagi.