Evaluasi Liga 1 dan 2: Menpora Gembira, PSSI Kaji Ulang Wacana Penonton
INDOSPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, senang penyelenggaraan Liga 1 2021-2022 dan Liga 2 yang sudah berjalan lancar dengan penerapan protokol kesehatan. Dia mengapresiasi komitmen semua pihak.
"Kalau ditanya puasa dan tidak puas dalam penyelenggaraan Liga 1 maupun Liga 2, tentu pemerintah mempunyai ukuran melihat bahwa pelaksanaan di tengah pandemi. Jadi, tidak bisa dinilai dengan ukuran-ukuran di saat normal," kata Zainudin Amali, Jumat (22/10/21).
"Liga ini bisa jalan saja kami sudah bersyukur. PSSI dan PT LIB bisa menyelenggarakan, kami berterima kasih. Sehingga, ada aktivitas sepak bola, pemain kemudian pelatih bisa bekerja, panitia dan semuanya bisa terlibat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Menpora juga angkat bicara soal peluang adanya penonton di stadion. Dia menyatakan bahwa hal itu harus dikaji dan dipersiapkan secara detail karena pandemi masih berlangsung.
"Evaluasi dan kemungkinan adanya penonton. Kemungkinan ya, bukan sudah pasti. Sebab setelah dipaparkan PSSI dan PT LIB, tidak mudah menerapkan berbeda dengan kegiatan yang hanya sekali saja, berbeda penanganannya," jelas Zainudin Amali.
"Berbagai hal harus disiapkan. Selain itu, infrastruktur terutama stadion yang ada belum semuanya single seat. Tadi baru diskusi awal kami, belum memutuskan apa-apa," lanjutnya.
1. Belum Siap
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyampaikan situasi cukup pelik bila mengizinkan penonton ke stadion. Fasilitas yang belum memadai jadi kendala, apalagi semua wajib menerapkan prokes ketat.
"Kami mohon waktu, tahapannya ada evaluasi. Kami memerlukan rapat yang secara internal harus dilakukan. Tidak serta merta besok ada penonton, karena situasi sekarang juga cukup nyaman bagi mereka bisa menyaksikan timnya," kata Iwan Bule, sapaan Mochamad Iriawan.
"Berdasarkan rapat beberapa kali, baik internal dan Satgas PPKM Jawa-Bali, kami tidak bisa buru-buru memutuskan kompetisi dengan penonton. Infrastruktur harus ditata betul, tidak semua stadion memenuhi standar FIFA dan AFC," cetusnya.
"Nomor kursi tidak ada, belum lagi IT di mana tiket harus pakai online, Perlu waktu untuk dikaji. Harus juga diskusi dengan kelompok suporter, undang 100-200 orang, pertama harus divaksin sesuai aturan yang ada," tuntas Ketum PSSI.
PSSI khawatir kerumunan penonton yang berpotensi melanggar prokes karena tidak semua yang hadir bisa dikoordinasikan. Nanti Liga 1 terancam kena imbasnya.