x

Liga Inggris Pekan ke-9: Panggung Jebolan Akademi Chelsea, Cobham

Minggu, 24 Oktober 2021 11:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya

INDOSPORT.COM – Pekan ke-9 Liga Inggris 2021/22 nampak menjadi panggung bagi jebolan Cobham yang kian menahbiskan bahwasanya Chelsea memiliki akademi terbaik di dunia saat ini.

Di pekan ke-9 Liga Inggris 2021/22, Chelsea selaku pemuncak klasemen menjamu tim juru kunci, Norwich City di Stamford Bridge, Sabtu (23/10/21).

Di laga tersebut, Chelsea yang tak diperkuat Romelu Lukaku dan Tmo Werner akibat cedera, berpesta gol ke gawang Norwich. Tak tanggung-tanggung, 7 gol dicetak oleh The Blues di laga ini.

Baca Juga
Baca Juga

Chelsea membuka keunggulan lewat Mason Mount di menit ke-8 melalui sepakan keras dari luar kotak penalti memanfaatkan assist Jorginho.

10 menit kemudian, giliran Callum Hudson-Odoi yang mencetak gol dengan memanfaatkan umpan terukur Mateo Kovacic dan membuat Chelsea unggul 2-0 atas Norwich City di 20 menit pertama.

Sebelum turun minum, Chelsea kembali menambah keunggulan lewat Reece James di menit ke-42. Gol itu menutup pesta gol The Blues di babak pertama.

Baca Juga
Baca Juga

Di babak kedua, Chelsea langsung tancap gas dan menambah keunggulan lewat Ben Chilwell di menit ke-57. Gol tersebut pun ditambah lagi lima menit kemudian lewat gol bunuh diri Max Aarons.

Unggul lima gol, Chelsea kian perkasa seiring dikartu merahnya Ben Gibson di menit ke-65. Seperti yang diduga, The Blues kembali menambah dua gol lagi sebelum laga usai lewat dua gol tambahan Mason Mount di menit ke-85 dan 90+1 yang melengkapi Hattrick-nya.

Nyatanya, kemenangan besar Chelsea  ini dibarengi banyak hasil Liga Inggris lainnya di pekan ke-9. ada sekelumit fakta bahwa hasil di pekan ke-9 tak lepas dari campur tangan akademi The Blues, Cobham.


1. Cobham: Akademi Terbaik di Dunia saat Ini

Selebrasi gol Mason Mount di laga Sheffield United vs Chelsea.

Penikmat sepak bola tentu sepakat bahwa Chelsea tak pernah akrab dengan pemain akademinya. Sejak kedatangan Roman Abramovich, The Blues lebih banyak membeli pemain bintang ketimbang mengorbitkan jebolan akademinya.

Namun, hal ini berubah memasuki tahun 2020 saat Chelsea terkena larangan transfer. Frank Lampard yang kala itu menjadi pelatih dan ditemani Jody Morris selaku eks pelatih tim akademi The Blues, mengintegrasikan banyak jebolan akademi ke tim utama.

Sejak saat itu, akademi Chelsea mendapat perhatian. Sebut saja nama seperti Andreas Christensen, Mason Mount, Reece James, Tammy Abraham, da Fikayo Tomori.

Namun, perhatian tak diiringi pengakuan. Chelsea dianggap memakai pemain muda karena larangan transfer, bukan karena kepantasan.

Benarkah? Itu kebenaran mutlak. Tapi, larangan transfer menjadi berkah bagi para pemain muda untuk menunjukkan nilainya. Bagi Chelsea, larangan transfer memang membuat musim 2019/20 tak begitu baik, tapi itu menjadi keuntungan di masa depan.

Karena para pemain akademinya unjuk gigi, Chelsea mendapat keuntungan berlipat dari segi bisnis. Sebagai contoh penjualan Tammy Abraham ke AS Roma dan Fikayo Tomori ke AC Milan.

Sedangkan di lapangan, Chelsea mendapat keuntungan dari banyaknya pemain muda berpotensi sebagai bintang yang berujung pada keberhasilan menjuarai Liga Champions 2020/21.

Apakah dua fakta itu cukup untuk membuktikan bahwa Chelsea punya salah satu akademi terbaik di dunia di mata pecinta sepak bola? Tentu tidak.

Tapi, musim 2021/22 ini menjadi tonggak dimulainya pengakuan akan akademi Chelsea, Cobham, terutama di Liga Inggris pekan ke-9.

Jebolan akademi Chelsea, mampu mencuri perhatian di pekan ke-9 berkat sumbangsihnya bagi klub-klub yang dibelanya.

Dari kubu Chelsea, enam dari tujuh gol ke gawang Norwich merupakan sumbangsih para jebolan akademinya yakni Mason Mount, Reece James, dan Callum Hudson-Odoi.

Lalu di klub lainnya, dua jebolan akademi Chelsea membuat masing-masing satu gol untuk Southampton di pekan ke-9. Kedua pemain itu adalah Tino Livramento dan Armando Broja. Belum lagi ada nama Conor Gallhagher yang menggila bersama Crystal Palace.

Selain itu, di luar Inggris ada nama-nama lain yang mulai nyetel dengan klubnya seperti Jamal Musiala di Bayern Munchen, Tammy Abraham di AS Roma, dan Fikayo Tomori di AC Milan.

Fakta ini kian memperkuat, bahwa Chelsea punya akademi terbaik di dunia saat ini. Citra bahwa The Blues tak pernah memproduksi bintang muda, perlahan sirna dengan sendirinya.

Maka tak heran, banyak yang mengagumi akademi Chelsea. Bahkan kekaguman ini dtunjukkan oleh netizen dengan sebutan La Cobham yang merujuk pada La Masia milik Barcelona.

Menarik dinanti siapa lagi jebolan akademi Chelsea yang akan unjuk gigi di masa mendatang. Mungkin  banyak yang gagal, tapi tak sedikit pula yang bersinar.

Sah saja bila menyebut Chelsea punya akademi terbaik di dunia saat ini. Setidakya, hingga pemain muda jebolan tim lainnya bisa memberikan keuntungan bagi klubnya baik di lapangan dan di luar lapangan seperti Cobham.

SouthamptonChelseaNorwich CityIn Depth SportsLiga InggrisCallum Hudson-OdoiSepak BolaMason MountReece James

Berita Terkini