Benarkah Duet Ronaldo-Cavani Bikin Bruno Fernandes Tak Lagi Jadi Anak Emas?
INDOSPORT.COM – Bruno Fernandes diklaim kehilangan tempatnya sebagai ‘Si Anak Emas’ Manchester United sejak kedatangan Cristiano Ronaldo, benarkah demikian?
Bruno Fernandes langsung menjadi idola di Old Trafford sejak didatangkan dari Sporting CP pada Januari 2021. Dia mencatat total 40 gol dan 25 assist selama hampir dua tahun di Manchester United.
Wajar jika gelandang asal Portugal itu selalu dimainkan di setiap laga, bahkan di ajang Piala Domestik pun memiliki mengingat betapa penting perannya di lini tengah.
Namun, Bruno Fernandes kehilangan sinarnya sejak kepulangan Cristiano Ronaldo ke pangkuan Manchester United usai hengkang dari Juventus pada bursa transfer musim panas ini.
Fernandes yang awalnya senang bisa setim dengan kompatriotnya di Timnas Portugal tersebut agaknya mulai sadar dirinya tak lagi jadi pemain utama di mata sang pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Hal ini juga tercermin dari statistik yang dibukukan Fernandes sejak awal musim 2021-2022. Gelandang berusia tersebut tak lagi segarang musim lalu karena baru bikin empat gol.
Tiga dari empat gol tersebut dibuat Fernandes di satu laga saat Man United menggilas Leeds United 5-1 di pekan pertama Liga Inggris. Setelah itu, Fernandes baru bikin satu gol dan mencatat enam assist.
Puncaknya, Fernandes tak berkutik kala Setan Merah dihajar Liverpool dengan skor 5-0. Saat itu, Fernandes bermain sebagai gelandang tengah, tepat di belakang striker utama Ronaldo.
Sejauh penampilannya sejak Ronaldo debut hingga kekalahan menyakitkan dari Liverpool, Fernandes terkesan berusaha keras tengah merebut kembali statusnya sebagai pemain utama.
Usaha keras yang ditunjukkan Fernandes untuk bersinar di bawah bayang-bayang Ronaldo berimbas pada buruknya performa Man United, termasuk dalam hal konsistensi.
Fernandes bahkan pernah gagal mengeksekusi penalti penting saat menghadapi Aston Villa dalam kekalahan 1-0 pada bulan September lalu.
Kejadian itu memicu pertanyaan tentang mengapa bukan Ronaldo saja yang menjadi pengambil tendangan penalti untuk Man United.
Kejadian tersebut juga membuat pengaruh Fernandes di Man United musim ini dipertanyakan di tengah performa dan hasil mengecewakan klub.
Situasi tersebut juga disadari sendiri oleh sang juru taktik Solskjaer yang kemudian mengajak Fernandes mengobrol panjang lebar membicarakan masalahnya.
Sejak kekalahan dari Liverpool, Fernandes merenungkan status barunya di Manchester United. Hal ini tampaknya membuat Fernandes kembali ke performa terbaiknya.
Fernandes kembali menunjukkan peran pentingnya di skuat Setan Merah ketika timnya mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 3-0 dalam lanjutan Liga Inggris.
1. Fernandes Berada di Belakang Ronaldo-Cavani
Perubahan formasi yang dilakukan Solskjaer pada laga tersebut juga berkontribusi pada kebangkitan Fernandes. Dalam laga tersebut, Solskjaer memakai formasi 5-2-1-2 alih-alih skema 4-2-3-1 seperti biasa.
Solskjaer membangkucadangkan Mason Greenwood dan Marcus Rashford untuk memainkan Edinson Cavani dan Cristiano Ronaldo di lini depan.
Hasilnya, Fernandes menemukan kebebasan untuk mencoba semua triknya di dalam membangun serangan dari lini tengah. Posisinya tepat berada di belakang Ronaldo dan Cavani.
Fernandes melakukan umpan indah menuju kotak penalti yang disambut Ronaldo. Ronaldo kemudian mencetak gol lewat tendangan voli untuk membuka keunggulan bagi Setan Merah di menit ke-39.
Selain itu, Fernandes juga membuat tekel untuk Oliver Skipp yang membantu Cavani mencetak gol pertamanya sekaligus mengamankan kemenangan Man United di menit ke-64.
Rashford yang tampil menggantikan Ronaldo memastikan kemenangan Man United di kandang Tottenham Hotspur dengan skor 3-0 saat itu.
Kontribusi besar yang ditunjukkan Fernandes pada laga tersebut mendapatkan pujian dari Solskjaer.
“Gol yang sangat indah dari Ronaldo. Bruno (Fernandes) benar-benar menunjukkan kualitasnya saat memainkan umpan-umpan itu,” kata Solskjaer dilansir dari The Sun.
“Akhir-akhir ini saya membicarakannya tentang pengambilan keputusannya karena dalam beberapa pertandingan dia sedikit boros dan mengambil terlalu banyak risiko,” lanjut Solskjaer.
“Tetapi Bruno harus dibiarkan memainkan umpan itu saat dia melihat Cristiano, Cavani, dan Marcus Rashford di posisinya dan dia menjadi lebih baik.”
Kemenangan tersebut diyakini menandai kembalinya Bruno Fernandes secara mental. Dirinya tak lagi khawatir kehilangan statusnya sebagai ‘anak emas’ hanya gara-gara Ronaldo.
Namun, satu hal yang perlu ditekankan setelah kemenangan tersebut, Solskjaer harus bisa memastikan Fernandes bisa menunjukkan kualitas tanpa dibayangi sosok Ronaldo.
Kini tinggal bagaimana Solskjaer memutuskan apakah akan mempertahankan skema kemenangan ini saat melawan Atalanta (Liga Champions) dan Manchester City (Liga Inggris) di pekan ini.