Sesali Keputusan Allegri, Capello Sudah Tahu Juve Bakal Jadi Tim Medioker
INDOSPORT.COM - Fabio Capello menyesali keputusan Massimiliano Allegri untuk mudik ke Juventus awal musim ini. Legenda sepakbola Italia itu sudah meramal jika Si Nyonya Tua akan memble dan menyulitkan kerja Allegri.
Berstatus sebagai peraih gelar scudetto terbanyak, Juventus musim ini jauh dari kata perkasa. Bagaimana tidak, hingga Liga Italia memasuki giornata 11, La Vecchia Signora tercecer di peringkat sembilan.
Bahkan di awal-awal kompetisi, pasukan Massimiliano Allegri bahkan sempat terdampar di dasar klasemen lantaran belum mendulang kemenangan di 3 partai pembuka mereka.
I Bianconeri sempat bangkit dengan menjungkalkan AS Roma, namun setelahnya Juventus kembali meraih hasil minor. Puncaknya saat tumbang di markas Hellas Verona akhir pekan ini.
Kini Juventus makin jauh dari persaingan scudetto hingga terpaut 16 poin dari pemuncak klasemen yang dihuni Napoli dan AC Milan yang sama-sama mengoleksi 31 angka.
Tak ayal memblenya penampilan Juventus berimbas pada keputusan Allegri yang mengurung penggawanya di kamp pelatihan atau lebih familiar disebut dengan ritiro.
Situasi yang dialami Juventus pun ditanggapi oleh Fabio Capello. Legenda Italia yang juga pernah membesut Juventus tersebut sampai menyalahkan Allegri yang menerima tawaran untuk membesut Giorgio Chiellini Cs.
1. Sesali Keputusan Allegri
Fabio Capello menyesali keputusan Massimiliano Allegri untuk mudik ke Juventus awal musim ini. Legenda sepakbola Italia itu sudah meramal jika Si Nyonya Tua akan memble dan menyulitkan kerja Allegri.
Saat petinggi Nyonya Tua membujuk Allegri untuk mudik ke Turin, Capello sendiri sudah mewant-wanti Allegri untuk jangan menerima pinangan Juventus.
Capello beralasan jika Juventus yang sekarang bukanlah Juventus yang dulu. Siapapun pelatihnya, Capello pesimis bakal membawa dampak signifikan.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa dia akan menjadi kambing hitam untuk semua masalah," kata Capello kepada Radio Anch'io, seperti dikutip Calciomercato.com.
“Saya mengatakan kepadanya untuk tidak kembali. Juventus memiliki DNA pemenang, tetapi saat ini, Anda tidak dapat melihatnya.
“Pemain tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Semua orang berpikir itu salah pelatih, tapi tidak seperti ini, tidak mudah untuk membalikkan keadaan.”