Bantah Terlibat Match Fixing, Ini Penjelasan Eks Pelatih Perserang
INDOSPORT.COM - Mantan pelatih Perserang, Putut Wijanarko sempat dikaitkan dengan indikasi match fixing di Liga 2 2021. Namanya disebut manajer tim Singa Daru, Babay Karnawi.
Namun, secara tegas Putut membantah jika dirinya terlibat pengaturan skor. Dia menjelaskan hanya mengetahui hal itu dari pemainnya, tapi belum sempat melaporkan ke manajemen Perserang karena memilih fokus menyelesaikan putaran pertama Grup B Liga 2 2021.
"Waktu mau main lawan Badak Lampung, ada pemain yang beri info, datang ke tempat saya dan bilang bahwa nanti ada beberapa pemain yang main kurang sportif, ini yang saya dengar dan lima pemain itu yang disebut-sebut," buka Putut Wijanarko ke INDOSPORT.COM.
"Antisipasi akan saya cadangkan lawan Badak lampung biar tidak terjadi gaduh di tim karena kami sudah mulai fokus main lawan Badak Lampung untuk bisa raih poin penuh," imbuhnya.
Keputusan Putut yang tidak melaporkan ke manajemen Perserang kemudian dianggap salah. Kini dia sudah berkomunikasi dengan Komdis PSSI dan menjelaskan kronologi yang diketahuinya.
Pelatih asal Jawa Timur itu juga menuturkan, tidak berkomunikasi atau bertanya ke lima pemain yang diindikasikan terlibat match fixing.
"Kemarin sudah saya sampaikan ke Komdis kronologi dari pertandingan PSKC Cimahi dimana kami unggul 2-1. Lalu lawan Dewa United kalah 0-2 karena tim lawan waktu itu sangat bagus penampilannya dan bisa mengungguli Perserang," jelasnya.
"Lawan Rans Cilegon kami seri 0-0, dapat satu poin dan menurut saya cukup bagus karena Rans banyak di huni pemain bagus dan berpengalaman. Lawan Persekat Tegal kami kalah 1-3 dan lawan Badak Lampung kalah 1-4," lanjut Putut.
1. Mengundurkan Diri, Bukan Dipecat
Selain membantah terlibat match fixing, Putut Wijanarko menyatakan dia pergi dari Perserang karena mengundurkan diri, bukan dipecat. Hasil buruk di lima laga Grup B membuatnya mengambil keputusan resign, apalagi di demo suporter.
"Setelah hasil kalah 1-4 dari Badak Lampung, di mes Perserang ada demo menuntut saya mundur dari pelatih. Akhirnya dengan legowo saya mundur," tuntasnya.
Putut Wijanarko kini menggandeng kuasa hukum untuk melakukan proses hukum apabila ada pihak yang menuduhnya ikut terlibat match fixing. Dia tidak ingin disudutkan secara sepihak, padahal menurutnya tidak terlibat.