Bedah Formasi Tottenham Hotspur Masa Kini di Tangan Antonio Conte
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, kabarnya akan segera meresmikan Antonio Conte sebagai juru taktik anyar mereka.
Seperti diketahui, Spurs baru saja berpisah jalan dengan Nuno Espirito Santo yang baru saja direkrut pada bulan Juni lalu. Namun sayang, masa baktinya harus berakhir dini lantaran dinilai tidak mampu mendongkrak prestasi tim pada awal musim 2021-2022.
Kekalahan Harry Kane dkk dari Manchester United pekan lalu pun jadi gong penentu nasib eks pemain Timnas Portugal tersebut di klub London Utara. Baru empat bulan, ia langsung dibebastugaskan dari jabatannya.
Menyusul kepergian Nuno Espirito Santo, publik lalu dibuat heboh dengan kabar bakal ditunjuknya Antonio Conte sebagai pengganti.
Pelatih asal Italia itu diketahui tengah menganggur usai hengkang dari Inter Milan pada Mei 2021, konon karena berbeda pandangan dengan manajemen klub soal kebijakan transfer.
Menurut pemberitaan yang beredar, Conte kabarnya sudah berada di London untuk menyelesaikan proses penunjukkannya sebagai manajer baru Spurs.
Hal serupa juga dibocorkan oleh jurnalis sekaligus pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano. Melalui media sosialnya, ia mengatakan Conte tinggal selangkah lagi menuju pintu masuk Tottenham Hotspur.
"Antonio Conte menunggu untuk menandatangani (kontrak) sebagai manajer baru Tottenham. Kontrak hingga Juni 2023 dikonfirmasi dan dibahas sekarang," demikian tulis Fabrizio Romano.
"Kubu Antonio dan dewan Spurs berbicara tentang klausul akhir untuk mengumumkan kesepakatan. Antonio Conte saat ini berada di London," tambahnya lagi.
Sebagai pelatih yang dikenal menyukai sistem 3-5-2, kemungkinan besar Conte juga akan menerapkannya di Tottenham Hotspur, meski dalam perjalanannya taktik ini cukup sering mendapat kritik dari banyak pihak.
Lantas, bakal seperti apa formasi mengerikan Tottenham Hotspur di bawah Conte jika menggunakan gaya 3-5-2 dengan amunisi yang ada saat ini?
1. Tottenham Hotspur ala Antonio Conte
Dalam skema tiga bek, Antonio Conte jelas bakal mengutamakan para pemain berpengalaman seperti Cristian Romero, Davison Sanchez, dan Eric Dier.
Hal ini sedikit berbeda dengan Nuno Espirito Santo yang biasanya memakai 4-2-3-1, yang mana lebih dinamis untuk menyeimbangkan tim saat bertahan dan menyerang. Di sisi lain, Conte dengan 3-5-2 miliknya bakal menumpuk banyak pemain di tengah.
Pelatih yang kini berusia 52 tahun tersebut akan mengandalkan dua pemain di bagian sayap, yang membuka peluang bagi Matt Doherty untuk bersinar, apalagi ketika Serge Aurier sudah tidak ada lagi di tim.
Selain itu, Sergio Reguilon yang lebih cenderung beroperasi sebagai wing back, agaknya juga akan cocok dengan posisi ini. Begitu pula Emerson Royal yang bermain apik di sisi kanan saat masih di Real Betis.
Hanya saja, pemain-pemain seperti Lucas Moura dan Steven Bergwijn wajib was-was ketika Conte datang, lantaran bukan tidak mungkin akan kehilangan tempat mereka di starting XI.
Lalu, Pierre-Emile Hojbjerg atau Oliver Skipp bisa jadi opsi Conte untuk gelandang bertahan. Hanya saja, tugas ini terbilang cukup berat untuk dilakukan.
Pasalnya, mereka adalah pemain yang tidak hanya bertugas memutus serangan lawan, tetapi juga berperan penting ketika tim melakukan serangan balik.
Meski begitu, Hojbjerg nampaknya tidak akan kesulitan dengan peran tersebut. Sejauh ini, ia adalah opsi terbaik yang bisa diambil Conte untuk holding midfielder.
Dengan begitu, pemain seperti Tanguy Ndombele dan Giovanni Lo Celso bisa dimaksimalkan dan bergerak bebas sebagai penggagas kreativitas di lini tengah.
Harry Kane dan Son Heung-min Tetap Jadi Tumpuan
Harry Kane dan Son Heung-min merupakan dua dari sekian penyerang paling cerdas dan pekerja keras di Liga Inggris. Keduanya bakal tetap diandalkan di formasi lini depan Conte, ditambah Dele Alli yang bisa jadi opsi alternatif mereka.
Seperti diketahui, pemain asal Inggris tersebut merupakan salah satu anak emas Mauricio Pochettino. Namun sayang, pesona dan sepak terjangnya seperti mulai memudar usai kedatangan Jose Mourinho ke Spurs.
Akankah ia mendapat kesempatan untuk bangkit bersama Tottenham Hotspur asuhan Antonio Conte?