Segera Hadapi 'Adiknya' Sendiri, 2 Pemain Sriwijaya FC Terancam Absen
INDOSPORT.COM - Sriwijaya FC diterpa masalah pelik menjelang partai perdana putaran kedua Grup A Liga 2 2021 melawan Muba Babel United di Stadion Kaharuddin, Riau, Kamis (4/11/21). Dua pemain andalannya tidak berada dalam kondisi terbaik.
Mereka adalah sang kapten Nur Iskandar, yang mengeluhkan meriang saat baru tiba di Riau. Dia sangat sehat ketika tiba, tapi eks winger Semen Padang FC itu merasakah sedikit meriang menjelang latihan.
“Satu lagi itu Rudiyana. Dia merasakan sakit pada bagian pergelangan kaki,” ucap pelatih Sriwijaya FC, Nilmaizar, Selasa (2/11/21).
Pemain berposisi striker ini masih diragukan turun. Pelatih masih harus melihat kondisi Rudiyana sampai detik-detik terakhir menjelang kick-off melawan Muba Babel United yang notabene 'adik' Sriwijaya FC besok.
Begitu pun kondisi dari Nur Iskandar juga akan terus dipantau. Pelatih cuma berharap kondisinya cepat membaik mengingat kontribusi sang kapten sangat dibutuhkan.
Disinggung soal posisi striker, jika ternyata Rudiyana harus absen, dari daftar pemain yang ada, masih ada nama Afriansyah, pemain yang telah mencetak dua gol.
Selain itu, juga masih ada striker baru Arianto yang tentunya sangat berharap bisa turun dan menjalani debut secepatnya bareng Sriwijaya FC.
Arianto memastikan sudah siap jika dapat kesempatan turun membela Sriwijaya FC. Selama bergabung latihan di Palembang, dia terus berusaha semaksimal mungkin memberikan permainan terbaik dalam sesi latihan.
1. Fisik Prima
Sebelum bergabung pun, Arianto merasa kondisi fisiknya tetap prima. Ia terus menjalani latihan mandiri plus olahraga di gym secara rutin untuk menjaga kebugaran.
Fisik bukanlah masalah bagi Arianto saat bergabung latihan bareng rekan setim. Arianto butuh adaptasi dengan pemain lainnya karena itu tentunya sangat dibutuhkan.
“Tapi, kembali lagi ke pelatih (Nilmaizar). Dia paling tahu karena memang menyusun taktik dan strategi. Pelatih paling tahu kebutuhan tim,” ucap Arianto.
Sehingga, Arianto menyerahkan sepenuhnya keputusan pada pelatih. Ia hanya bertugas menjalani latihan maksimal dan memberikan yang terbaik pada sesi latihan. Selebihnya menjadi wewenang pelatih.