3 Dosa Solskjaer yang Bikin Manchester United Takluk dari Manchester City
INDOSPORT.COM – Ole Gunnar Solskjaer tercatat melakukan tiga kesalahan saat Manchester United dikalahkan Manchester City di ajang Liga Inggris, Sabtu (06/11/21) malam WIB.
Dalam pertandingan lanjutan pekan ke-11 kompetisi Liga Inggris, Manchester United yang bermain di Old Trafford harus menelan pil pahit karena kalah 0-2 dari Manchester City.
Dua gol pasukan Pep Guardiola ke gawang Setan Merah berhasil dicetak oleh bunuh diri dari Eric Bailly (7') dan Bernardo Silva (45').
Hasil negatif ini membuat Manchester United tertahan di posisi kelima klasemen Liga Inggris dengan koleksi 17 poin dari 11 pertandingan.
Sedangkan Manchester City tetap berada di urutan kedua, namun sukses memangkas jarak ketertinggalan dari sang pemucak klasemen sementara, Chelsea.
Kekalahan dari pasukan Ole Gunnar Solskjaer ini seperti mengulangi lagi masalah yang dihadapi Manchester United ketika mereka dipermalukan 5-0 melawan Liverpool di Old Trafford.
INDOSPORT melihat ada tiga kesalahan fatal yang dilakukan Solskjaer, dalam kekalahan di Derby Manchester tersebut.
1. Formasi 3-4-1-2 Tidak Efektif
Setelah dipermalukan pasukan Jurgen Klopp, Solskjaer kemudian mengubah formasi Setan Merah menjadi 3-4-1-2. Formasi ini menempatkan Aaron Wan-Bissaka dan Luke Shaw sebagai bek sayap.
Namun, kurangnya serangan balik dari Bruno Fernandes dan Mason Greenwood membuat dua fullback asal Inggris tersebut tidak mendapat perlindungan apa pun.
Kyle Walker dan Joao Cancelo bermain dengan bebas tanpa penjagaan di Old Trafford. Fernandes bahkan tidak bisa bermain one on one menghdapi Cancelo. Alhasil, Cancelo mudah melepaskan umpan silang yang dengan kikuk dialihkan ke gawang Man United oleh Bailly.
Wan-Bissaka juga terlihat tak nyaman bermain di posisi bek sayap. Posisinya itu membuka peluang Gabriel Jesus memberi umpan kepada Phil Foden dan jalur menuju gawang De Gea.
Rotasi pemain dari pasukan Guardiola juga mengakibatkan pertahanan Man United kalang kabut. Luke Shaw dkk bahkan gagal mendapatkan bola.
Ketika Man United tertinggal dua gol di babak kedua, Solskjaer tiba-tiba merombak formasi menjadi 4-3-2-1. Kembali mengandalkan empat bek, sang pelatih memasukkan striker Jadon Sancho menggantikan Bailly.
Sayangnya, perubahan formasi ini tidak memperbaiki nasib mereka, karena City masih menguasai bola hingga menit akhir pertandingan.
1. 2. Duet Ronaldo dan Greenwood di Garda Depan
Dengan adanya bek tambahan untuk menambal lini pertahanan artinya harus ada penyerang yang dikorbankan.
Dengan serangan balik yang menjadi strategi utama Solskjaaer, kemitraan Greenwood dan Ronaldo tampak mencuri perhatian.
Namun, Ronaldo dan Greenwood justru terisolasi. Serangan balik Man City mencekik lini tengah dan bek United menjebak mereka ke dalam area pertahanan mereka sendiri.
Satu-satunya peluang Man United dengan dua penyerang tersebut adalah melalui umpan panjang dari atas atau melalui lini tengah Man United.
Sayang, baik Greenwood maupun Ronaldo bukan tipe penyerang yang mampu menahan bola. Alhasil, umpan lambung dengan mudahnya ditepis oleh Ruben Dias dan John Stones.
Menurunkan Edinson Cavani yang cerdas dan kuat sebenarnya bisa menjadi opsi yang tepat karena dia siap beradu fisik dengan Dias. Namun Solskjaer malah mengandalkan kecepatan Jadon Sancho.
Mason Greenwood kembali ke sayap kanan, dan dia mampu menempatkan dirinya ke posisi yang lebih berbahaya di babak kedua.
3. Masalah Scott McTominay dan Fred
Scott McTominay dan Fred dipasangkan lagi, dan duet mereka tampak sangat rapuh. Lini tengah Man United sering kali kehilangan arah baik saat memberi tekanan atau saat memotong serangan lawan.
Permainan McTominay dan Fred yang kurang itu membuat tim Guardiola bisa bermain melalui garis, memasuki arena penalti dan melakukan umpan panjang.
Kesolidan dan perlindungan lini tengah Scott McTominay dan Fred terus memudar. Fans Manchester United di Liga Inggris pun dibuat kesal dengan kedua pemain ini karena gagal membendung serangan Manchester City.