Baru 4 Bulan Bertugas, Jose Mourinho Sudah Berpotensi Dipecat AS Roma
INDOSPORT.COM - Walau terikat kontrak hingga Juni 2023, tampaknya posisi pelatih AS Roma, Jose Mourinho, tidak lagi aman. Rentetan hasil minor yang diraih Il Giallorossi membuat arsitek berkebangsaan Portugal itu sangat mungkin didepak lebih cepat.
Kekalahan 3-2 di markas Venezia pada Minggu (7/11/2021) lalu adalah kekalahan kelima AS Roma di ajang Liga Italia musim ini. Akhirnya posisi Lorenzo Pellegrini dan kolega di klasemen sementara merosot ke urutan keenam.
Dengan raihan 19 poin, artinya Roma tertinggal 13 angka dari Napoli dan AC Milan yang mengisi dua slot teratas. Padahal sebelumnya mereka difavoritkan untuk jadi lebih dari sekedar kudah hitam di 2021/2022.
Di UEFA Conference League, krisis yang sama juga terasa. Roma dua kali gagal menang dari wakil Norwegia, Bodø/Glimt, dengan agregat gol 8-3 di fase grup. Reputasi mereka jelas akan anjlok bila sampai tidak masuk final kompetisi kasta ketiga antar klub Eropa itu.
La Gazzetta dello Sport melaporkan jika Mourinho kini sudah mulai diawasi ketat kinerjanya oleh dewan direksi klub meski baru empat bulan bekerja.
Jika tidak ada perubahan dalam waktu dekat,pemecatan bukan sebuah kemustahilan untuk pelatih yang baru saja bercerai dengan Tottenham Hotspur pada April lalu itu.
Belum ada kabar tentang siapa sosok pengganti The Special One di Olimpico Roma. Yang jelas, Jose Mourinho sudah tidak bisa lagi berleha-leha jika tidak mau merasakan pahitnya dua PHK di tahun yang sama.
Mourinho sendiri masih senang menyalahkan faktor eksternal untuk tren buruk AS Roma. Contohnya saja ia secara tidak langsung mempertanyakan keputusan pengadil pertandingan yang bertugas di Stadio Pier Luigi Penzo, markas Venezia.
1. Wasit jadi Kambing Hitam
Penalti yang diberikan wasit pada kubu tuan rumah usai Mattia Caldara dijatuhkan Bryan Cristante di area terlarang saat laga berusia satu jam dirasanya kurang tepat.
Sakit hati Jose Mourinho makin terasa karena penalti tersebut membuat AS Roma harus kehilangan keunggulan 1-2 di Liga Italia.
"Aku tidak ingin bicara terus terang. Aturan pertandingan dibuat oleh mereka yang tidak paham sepak bola namun punya cukup kuasa untuk menegakkannya," papar Mourinho pada DAZN.
"Saat kesalahan terjadi terus menerus maka wajar jika kita mulai bertanya-tanya. Aku lebih memilih untuk menjawabnya sendiri. Itu saja," tambah eks bos Inter Milan, Chelsea, Real Madrid, dan Manchester United itu.