Davide Lorenzo: Eks Juventus dan Pelayan Restoran yang Direkrut Leicester City
INDOSPORT.COM – Sepak bola banyak menghadirkan kisah bak Cinderella. Salah satunya adalah kisah Davide Lorenzo, pelayan yang tiba-tiba direkrut Leicester City.
Tak ada yang tahu nasib seseorang. Hal itu juga berlaku di sepak bola di mana nasib para pelakunya bisa berubah drastis dalam satu momen kecil saja.
Salah satunya aalah Davide Lorenzo. Pria asal Italia yang dulunya merupakan jebolan akademi Juventus dan malang melintang di berbagai negara, namun berakhir menjadi pelayan.
Lorenzo tercatat merupakan pesepak bola aktif saat muda. Ia pernah bermain di Belgia, Malta, Norwegia dan Amerika Serikat selepas menimba ilmu di Juventus.
Namun kariernya yang baru seumur jagung harus merosot drastis setelah ia dipulangkan dari Amerika Serikat saat menjalani trial akibat visanya yang telah kadaluarsa.
Alhasil ia berakhir di Prancis dan tinggal dekat dengan pacarnya. Karena tak kunjung mendapat klub, Lorenzo pun bekerja sebagai pelayan di restoran.
Siapa sangka, pekerjaannya sebagai pelayan itu mengembalikkannya ke dunia sepak bola saat ia melayani Vichai Srivaddhanaprabha yang tak lain adalah pemilik Leicester kala itu di restoran tempat ia bekerja.
Dari pertemuannya dengan Vichai Srivaddhanaprabha lah, Davide Lorenzo pun kemudian direkrut Leicester City. Bagaimana kisah lengkapnya?
1. Direkrut karena Vichai Bersimpati
Davide Lorenzo mungkin tak menyangka karena pertemuannya dengan Vichai Srivaddhanaprabha bisa membuatnya kembali ke klub profesional.
Setelah membela tim kasta kedua Amerika Serikat, FA Euro New York, pada 2017 Lorenzo kemudian ke Prancis dan bekerja sebagai pelayan.
Saat itu, ia menjamu Vichai Srivaddhanaprabha yang bertindak sebagai tamu dengan keramahannya. Dari keramahannya itu, keduanya pun berbincang-bincang.
Lorenzo menceritakan bahwa dirinya adalah pesepak bola yang berakhir jadi pelayan di usia yang masih muda yakni 24 tahun.
Tak disangka, kisahnya itu menyentuh hati Vichai Srivaddhanaprabha. Pemilik Leicester itu lantas bersimpati dan memberikannya tawaran untuk bermain.
“Maukah Anda brmain bermain di Thailand? Atau Belgia?,” tanya Vichai Srivaddhanaprabha.
“Dengarkan, saya mau kemana saja, tapi sekarang saya harus kembali dalam kondisi terbaik. Saya harus berlatih,” balas Lorenzo saat berbincang dengan jurnalis kenamaan Italia, Gianluca Di Marzio.
Alhasil Vichai Srivaddhanaprabha menawarinya trial di Inggris bersama Leicester. Tak disangka, Lorenzo masih menguasai dasar sepak bola. Secara teknis ia bermain bagus, meski fisiknya belum memadai.
Pelatih Leicester kala itu, Claude Puel, menyukai gaya bermainnya sehingga Leicester pun memberikannya kontrak jangka pendek dan memintanya berlatih bersama tim U-23.
“Itu kisah yang menarik. Dia (Lorenzo) bertemu Vichai di restoran dan menceritakan mimpinya, dia datang ke Leicester dan menunjukkan kualitasnya,” tutur Puel.
“Dia datang untuk trial. Saya menawarinya kontrak. Kemudian kita lihat bagaimana masa depan berbicara. Tapi untuk saat ini dia harus fit,” ucap Puel dikutip dar 1News.
Di Leicester, Lorenzo pun berlatih bersama tim utama dan tim U-23 untuk mengembalikan fisiknya. Sayangnya, kisah ini tak berakhir manis.
Pada 2019, Leicester memutuskan melepas Lorenzo bersama delapan pemain lainnya termasuk Shinji Okazaki dan Danny Simpson.
Davide Lorenzo pergi tanpa pernah mencatatkan satu penampilan pun untuk Leicester. Meski begitu, kisah ini menjadi bukti bahwa mimpi kecil seseorang bisa saja terwujud dengan cara yang tak masuk akal.