Kisah Ben Sahar: Eks Chelsea yang Namanya Jadi Undang-Undang di Israel
INDOSPORT.COM – Mengenal Ben Sahar, mantan Wonderkid Chelsea yang namanya dan kisahnya diangkat menjadi undang-undang di Israel.
Ben Sahar adalah pemain Israel yang tercatat pernah membela Chelsea. Ia bergabung The Blues pada 2006 lalu, saat klub asal London Barat ini dilatih oleh Jose Mourinho.
Ben Sahar datang dengan status wonderkid Israel. Ia adalah seorang penyerang tengah. Namanya pun diagung-agungkan oleh penduduk negara tersebut yang menganggapnya setara dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Saat bergabung Chelsea, usia Ben Sahar baru 16 tahun. Pada usianya yang ke-17, ia mendapat debut bersama tim penuh bintang The Blues di ajang Piala FA melawan Macclesfield Town pada Januari 2007.
Bahkan di minggu selanjutnya, Jose Mourinho memberi Ben Sahar debut di Liga Inggris saat Chelsea menang 4-0 atas Wigan Athletic di mana ia tampil 8 menit.
Karena kerap diandalkan, Ben Sahar pun dipanggil timnas Israel dan menjadikannya pemain termuda yang membela Israel kala itu.
Ia pun juga menjadi pemain termuda yang mencetak gol untuk timnas Israel pada 28 Maret 2007 dengan dua gol di balik kemenangan 4-0 atas Estonia.
Sayangnya karier Ben Sahar tak berjalan mulus. Ia kemudian dipinjamkan Chelsea ke berbagai klub sebelum dilepas permanen pada 2009 ke Espanyol.
Di Espanyol, kariernya pun tak berjalan baik. Ben Sahar lebih banyak dipinjamkan ke berbagai klub hingga akhirnya ia pulang ke Israel dan bermain hingga saat ini.
Dalam perjalanannya bersama Chelsea, terdapat kisah menarik di mana Ben Sahar yang baru berusia 17 tahun mengilhami pemerintah Israel membuat undang-undang dengan namanya, yakni The Ben Sahar Law. Bagaimana kisahnya?
1. Demi Mengakali Wajib Militer
Nama Ben Sahar mengilhami lahirnya undang-undang di Israel bernama The Ben Sahar Law karena masifnya pemberitaan serta puja puji yang mengalir kepadanya dari penduduk Israel.
Jadi, Ben Sahar merupakan keturunan Yahudi dari Yahudi Tunisia (ayah) dan Yahudi Polandia (ibu). Dalam perjalanan karier sepak bolanya, ia menerima paspor Polandia agar bisa terdaftar sebagai pemain Uni Eropa.
Namun karena Ben Sahar merupakan warga Israel, ia pun harus mengikuti wajib militer di mana ia harus mengikutinya selama 3 tahun lamanya dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun jika tak ikut.
Nah, masalahnya adalah status kebintanganBen Sahar kala itu. Di usia 17 tahun, ia telah bermain untuk tim sekelas Chelsea.
Jika dipanggil untuk wajib militer, maka karier sepak bola Ben Sahar akan terhenti dan membuat pemerintah Israel akan disorot oleh publik karena menghambat karier calon bintang masa depan Israel.
Di sisi lain, Asosiasi Sepak Bola Israel atau IFA takut jika Ben Sahar akan memilih Polandia sebagai negara yang dibelanya. Alhasil, IFA pun melobi pemerintah Israel agar ia tak wajib militer.
Karena desakan dari publik dan lobi tersebut, Israel pun memutuskan tak mewajibkan Ben Sahar wajib militer sehingga muncul undang-undang bernama The Ben Sahar Law.
Undang-undang ini pun memungkinkan Ben Sahar tak ikut wajib militer dan diganti dengan kewajiban bekerja di kedutaan besar Israel di London.
Namun undang-undang ini tak disahkan parlemen Israel. Sehingga Ben Sahar masih wajib militer dengan catatan hanya di waktu luang atau liburnya kompetisi, tidak seperti aturan yang harus 3 tahun lamanya.