Liga Italia: Ganti Formasi, AS Roma Justru Bisa Kehilangan Bintang Masa Depan Italia
INDOSPORT.COM - Penerapan taktik 3-4-1-2 yang dilakukan oleh AS Roma saat ini kemungkinan bisa berakibat buruk untuk Nicolo Zaniolo. Bintang 22 tahun itu tidak terlalu cocok dengan strategi tersebut dan kemungkinan bisa meminta dijual ke klub di luar Liga Italia.
Skema 3-4-1-2 coba digunakan oleh manajer Jose Mourinho usai dalam beberapa laga terakhir formasi 4-2-3-1 andalannya tidak membuahkan banyak sukses. Meski pada kali pertama penerapan di laga Venezia berakhir pahit dengan kekalahan 3-2 namun Roma mulai memetik buah manisnya.
Saat melawat ke markas Genoa pada Senin (22/11/21) lalu di lanjutan Liga Italia, Roma sukses menang dua gol tanpa balas. Itu adalah kemenangan kedua dari delapan partai kompetitif terakhir yang Il Lupi jalani.
Sayangnya dalam formasi tersebut hanya satu gelandang serang yang dibutuhkan. Dalam laga kontra Venezia, Lorenzo Pellegrini dipilih mengisi posisi tersebut sementara untuk Genoa giliran Henrikh Mkhitaryan yang dipakai.
Zaniolo yang biasa digunakan sebagai gelandang serang melebar hanya mendapat 13 menit dalam dua partai tersebut. Padahal sebelumnya di 4-2-3-1 ia adalah pemain tak tergantikan walau belum mencetak gol maupun assist sama sekali musim ini.
Tidak seperti Pellegrini, Zaniolo tidak begitu cocok untuk dimainkan lebih dalam. Maka dari itu jika 3-4-1-2 terus digunakan maka jebolan akademi Inter Milan dan Fiorentina itu akan makin tersisih.
1. Incar Piala Dunia 2022
Dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport, Zaniolo dan Roma kini tidak melanjutkan pembicaraan soal kontrak baru. Deal lama sang pemain sendiri baru akan habis pada 2024 namun karena Il Giallorossi yakin ia bakal jadi bintang di bawah Mourinho maka proposal baru ditawarkan.
Mourinho sendiri menyukai kualitas Zaniolo namun kepentingan tim lebih penting dari segalanya. Bahkan ketika Zaniolo dianggap sebagai bintang masa depan Italia.
Demi menjaga kans untuk bermain di Piala Dunia 2022, Zaniolo kemungkinan bisa meminta transfer pada Januari tahun depan. Jika perlu ia akan menjajal peruntungan di luar Liga Italia. Absen di EURO 2020 di mana Italia jadi juara karena cedera parah sudah cukup membuatnya frustasi.