Alasan Todd Ferre Dihukum 1 Tahun Tak Boleh Main, Komdis PSSI: Dia Pukul Wasit
INDOSPORT.COM – Komdis PSSI membongkar alasan gelandang tim Liga 1 Persipura Jayapura, Todd Ferre mendapat hukuman berat yakni larangan bermain selama satu tahun.
Gelandang Persipura Jayapura, Todd Rivaldo Ferre mendapat hukuman berat dari Komite Disiplin (komdis) PSSI yakni larangan bermain selama satu tahun. Rupanya ada kesalahan serius yang dilakukan eks Timnas U-19 tersebut.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing memaparkan, kasus Todd sudah dua jaku disidang pada 17 November lalu. Pemain 22 tahun itu dilaporkan melakukan protes keras dan memukul perangkat pertandingan saat laga Persipura kontra Bali United di Liga 1, pada 5 November lalu.
"Dia kesalahannya itu melanggar pasal 50 ayat 1, poin B Kode Disiplin 2018, terkait dengan tindakan tidak suportif dan tidak fair play. Dia protes dengan mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan melakukan pemukulan terhadap perangkat pertandingan," buka Erwin Tobing.
"Dia juga terus berusaha mengadang perangkat pertandingan yang mau masuk ke ruang ganti. Cuma itu langsung dicegah. Jadi kami memutuskan itu (hukuman) berdasarkan aturan yang ada," imbuhnya.
Pada laga tersebut, Persipura memang kalah 1-2 lewat gol menit akhir dari Bali United. Disinyalir Todd tak puas dengan kepemimpinan wasit dan tercatat menerima kartu merah setelah laga berakhir.
Ketua Komdis PSSI menyatakan hukuman yang diberikan ke Todd Ferre sudah sesuai regulasi. Dia kecewa dengan sikap pemain muda tersebut karena tidak menjunjung sportifitas dan profesional.
"Biar yang lain juga tau, kalau pemain sepak bola itu kan hidupnya dari sepak bola. Kalau dia mau main pukul dan tinju ya pindah cabor saja, biar jadi petinju dan main di ring tinju bukan main bola. Jadi dia harus bermain indah sehingga tontonannya pun indah," tutur Erwin Tobing.
"Kami itu mau pemain kami punya jiwa suportivitas, baik secara mentalitasnya, punya integritas. Jadi orang nonton, tamu-tamu luar lihat pun enak. Ini, sedikit-sedikit protes, main pukul, menghina, itu kan sangat tidak pantas".
"Karena kan kita mau jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 jadi kami coba, dari pemain, ofisial, dan pemilik klub, lihat itu anak buahmu ingatkan.”
“Kami kan menindak tegas sesuai kode disiplin yang ada. Itu kami tidak mengarang ya, karena itu ada laporan dari LIB, match komisioner, wasit, dan semua ada laporannya, ada videonya. Dan itu kita putuskan atas dasar itu," kata ketua Komdis PSSI itu secara detail.
1. Kesalahan Wasit Tak Jadi Pembenaran Ulah Kasar Pemain
Ketua Komdis PSSI tak menampik apabila masih ada wasit yang melakukan kesalahan saat memimpin laga. Tapi, hal itu tak jadi pembenaran bagi pemain untuk melakukan tindakan tidak terpuji.
"Saya ingin katakan bahwa tidak semua wasit itu baik. Saya juga tidak bisa menjamin semua baik. Tapi ada cara bermain bola, ada aturannya. Jangan langsung pukul dan mengeluarkan kata-kata kotor, itu tidak boleh.”
“Ini sudah berapa kali, wasit dibilang anjing, ada yang mukul juga, ya ini langsung kami tindak tegas. Itu saja prinsipnya, sehingga yang lain pun hati-hati," cetus Erwin Tobing.
"Jadi dengan hal ini, ofisial juga harus berhati-hati dan kasih ingat pemainnya, manajer juga hati-hati, begitu juga dengan pemilik klub. Jadi jangan sembarangan, kalau mau protes juga ada caranya.”
“Tapi kan aturan sudah jelas, jangan memukul, jangan meludah, jangan menghujat, rasis, kan itu ada semua. Kalau dia melakukan seperti itu mau bagaimana," tandas ketua Komdis PSSI itu.