Jadi Idola Baru Man United, Rangnick Justru Dianggap Penipu di Rusia
INDOSPORT.COM - Belakangan ini nama Ralf Rangnick makin sering terdengar usai pria asal Jerman tersebut resmi ditunjuk sebagai manajer interim Manchester United. Akan tetapi ia justru dikabarkan punya reputasi yang buruk di Rusia.
Sebelum menerima tawaran United, Rangnick bekerja untuk Lokomotiv Moscow yang berkompetisi di Liga Primer Rusia. Menurut situs Transfermarkt, eks pelatih Schalke 04 dan Hannover tersebut mengisi pos yang mirip dengan direktur olahraga.
Dengan pengalaman menjadikan RB Salzburg dan RB Leipzig jadi kesebelasan terpandang di Eropa dari balik layar, kenapa bisa Rangnick justru dianggap jelek publik Rusia?.
Sejumlah kebijakan ekstrim pada awal musim ini adalah penyebabnya.
Rangnick yang baru bekerja untuk Lokomotiv pada Juli 2021 lalu melakukan perubahan besar dalam tatanan skuat klub yang pada musim sebelumnya mampu finish tiga besar di liga, lolos ke Liga Europa, dan juara Piala Rusia. Yang pertama adalah melepas Marko Nikolic dari posisi manajer.
Kendati punya filosofi defensif namun Nikolic adalah figur yang populer di mata fans Lokomotiv. Sang pelatih Serbia kemudian digantikan oleh Markus Gidol yang pernah bekerja sama dengan Rangnick di Hoffenheim. Alhasil ia dianggap sebagai 'boneka' Rangnick belaka.
Penjualan Grzegorz Krychowiak ke rival Krasnodar pun cukup mengherankan. Padahal usianya baru 31 tahun dan kini eks West Brom dan Paris Saint-Germain itu membantu klub barunya bersaing di papan atas liga dengan koleksi empat gol.
Sebagai gantinya, Rangnick justru mendatangkan pemain-pemain muda minim pengalaman.
Sebut saja Alexis Beka Beka, Maksim Nenakhov, Nair Tiknizyan, Tino Anjorin, Konstantin Maradishvili, Tin Jedvaj, dan Gyrano Kerk yang usianya tidak ada yang melewati 25 tahun.
Hasilnya setelah 16 pekan berlalu di Liga Primer Rusia, Lokomotiv justru tertinggal 12 poin dari Zenit St. Petersburg sang pemuncak.
Pers Rusia pun ramai-ramai menyerang Rangnick dengan tuduhan perusak klub besar dengan menjadikannya klub penghasil uang saja.
1. Salah Paham Publik
Kepergian Rangnick dalam hitungan bulan saja membuat namanya makin tidak populer di negeri beruang merah. Akan tetapi rupanya banyak kesalahpahaman di kasus ini.
Laporan dari Goal menyatakan jika Rangnick tidak pernah jadi pegawai Lokomotiv. Memang benar ia membantu mengembangkan tim yang bermarkas di RZD Arena itu namun lewat agensinya yakni Rangnick Kornetka Consulting.
Jadi Rangnick hanya berperan sebagai penasehat lepas untuk Lokomotiv dan tugasnya akan diteruskan oleh Lars Kornetka yang merupakan tangan kanan yang bersangkutan. Proyek bersama The Parovozy pun masih akan terus berlanjut.
Sumber dari Goal bahkan menyatakan jika Rangnick sangat serius dalam membantu Lokomotiv. Ia bahkan membantu klub tersebut dalam mencari tim analis juga memperbaiki sistem pemandua bakat mereka.
Perekuran pemain-pemain hijau juga bukan tanpa alasan jelas. Rangnick meyakini jika mereka yang dibawah usia 25 tahun punya rasa lapar yang lebih besar akan sukses. Jadi, ada baiknya menilai kinerja sang maestro untuk Lokomotiv setelah beberapa waktu.