Piala AFF: Khairul Fahmi, Si Tangan Laba-Laba Negeri Jiran yang Pupuskan Mimpi Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Keberhasilan timnas Malaysia menang 3-1 atas Kamboja di laga perdana Piala AFF 2020 tak lepas dari penampilan gemilang kiper bernama Khairul Fahmi Che Mat.
Bermain di Stadion Bishan, Singapura pada Senin (06/12/21) sore WIB, Khairul Fahmi Che Mat tercatat melakukan enam penyelamatan gemilang.
Sosok pemain berusia 32 tahun tersebut tidaklah asing bagi pengemar sepak bola Indonesia. Pasalnya, ia merupakan kiper veteran yang pernah bermain di Piala AFF edisi 2010, 2012, 2014, 2016, 2018 dan 2020 (2021).
Pemain dengan julukan "Si Tangan Laba-Laba Negeri Jiran" tersebut pernah pupuskan mimpi timnas Indonesia dalam ambisi meraih gelar juara Piala AFF 2010 silam.
Di partai final saat bersua timnas Indonesia yang diperkuat oleh Hamka Hamzah, Markus Horison, Firman Utina hingga Cristian Gonzales, Khairul Fahmi mampu tampil sangat baik.
Dalam final leg pertama di Stadion Bukit Jalil, ia berhasil menciptakan clean sheet dan membawa skuat Negeri Jiran menang dengan skor telak 3-0.
Salah satu penyelamatan gemilangnya yakni ketika mampu menghalau tembakan melengkung Firman Utina pada menit ke-21 lewat sepak pojok.
Kemudian di leg kedua, ia kebobolan dua gol dan laga berakhir dengan kemenangan Skuat Garuda 2-1. Akan tetapi, timnas Indonesia tetap menjadi runner up di Piala AFF 2010 karena kalah agregat 4-2 dari Malaysia.
Sementara itu, kehadirannya di Piala AFF 2020 tentu kembali menjadi ancaman bagi timnas Indonesia. Pasukan Shin Tae-yong dijadwalkan bersua Malaysia pada Minggu (19/12/21) mendatang.
1. Hampir Merapat ke PSM Makassar
Penampilan gemilang Khairul Fahmi Che Mat bersama timnas dan Melaka United membuat PSM Makassar ingin merekrutnya jelang Liga 1 2020 lalu.
Saat itu PSM Makassar yang dilatih oleh Bojan Hondak tertarik kepada pesepak bola dengan julukan "Spiderman Malaysia" itu.
"Saya melihat para pemain M-League memiliki potensi tampil di Liga Indonesia. Pemain di Malaysia memiliki kualitas, dan saya percaya Khairul Fahmi dapat membuat dampak instan," kata Hodak dilansir dari The Star.
Akan tetapi, Bojan Hodak mengaku pesimis jika Fahmi bersedia bermain di Indonesia karena murahnya penawaran yang tim Liga 1, bahkan tidak cuma Fahmi melainkan para pemain top Malaysia lain dianggap sulit main di Indonesia.
"Masalahnya adalah, hanya klub besar yang mau memberikan tawaran lebih tinggi dari tim Malaysia, sama dengan Liga Thailand. Di Malaysia, gajinya lebih baik, tidak heran banyak pemain Thailand dan Singapura di sana," tuturnya menambahkan.