x

Legenda Samuel Eto'o Diangkat Jadi Presiden PSSI-nya Kamerun, Indonesia Kapan Nyusul?

Minggu, 12 Desember 2021 22:05 WIB
Editor: Juni Adi
Samuel Eto'o resmi terpilih menjadi ketua umum federasi sepak bola Kamerun.

INDOSPORT.COM - Samuel Eto'o menjadi legenda sepak bola terbaru yang menjabat ketua umum federasi di negara, berbanding terbaik dengan PSSI di Indonesia.

Mantan penyerang Barcelona dan Inter Milan, Samuel Eto'o membuat heboh dengan terpilihnya dia menjadi presiden baru Federasi Sepak Bola Kamerun, FECAFOOT (FCF) pada Sabtu (11/12/21) kemarin.

Eto'o mengalahkan pesaing terkuatnya Seidou Mbombo Njoya alias petahana yang sudah menjabat sebagai presiden FCF sejak tahun 2018 lalu.

Pemilik empat kali gelar Pemain Terbaik Afrika itu mengalahkan enam kandidat lain termasuk Seidou Mbombo dengan perolehan 43 suara dari 74 anggota federasi. Ia unggul 12 suara dari Seidou yang mengumpulkan 31 suara.

Baca Juga
Baca Juga

Awalnya pemilihan tersebut diikuti oleh tujuh kandidat, tetapi lima dari mereka mundur di hari pemilihan, sehingga Eto'o dan Seidou bersaing ketat memperebutkan kursi panas Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun.

Setelah terpilih, Samuel Eto'o langsung menjanjikan perubahan untuk mengembangkan sepak bola di negaranya, termasuk janji akan membangun 10 stadion baru.

“Kebijakan Kami harus berpusat ke pesepak bola. Adalah peran kami untuk memastikan bahwa mereka yang memainkan olahraga ini mendapatkan penghidupan yang layak darinya,” ucap Samuel Eto'o sebelum pemungutan suara seperti dikutip dari Reuters.

"Saya telah berbicara dengan komunitas bisnis dan kami yakin kami akan mendapatkan investor yang tepat yang dapat menemani kami dalam memenuhi tujuan kami," lanjut pria berusia 40 tahun tersebut .

Inilah kali pertama mantan pemain yang berpanh menimba ilmu di akademi Real Madrid itu berkecimpung di dunia sepak bola pasca pensiun.

Samuel Eto’o mencoba mengikuti jejak Davor Suker (Kroasia) mantan pesepak bola top yang sukses memimpin federasi sepak bola di negerinya.

Secara pengalaman memimpin organisasi, Eto'o memang tidak punya apalagi menahkodai organisasi sebesar Fecatoot. Namun pengalaman dan kebesaran namanya sewaktu menjadi pemain diyakini akan membantu kinerjanya.

Pencalonan Samuel Eto'o telah menyedot perhatian di Kamerun dengan proses penghitungan suara sampai disiarkan langsung di televisi nasional negara Afrika Tengah tersebut.

Tugas berat sudah menanti Eto'o usai resmi terpilih. Terdekat, ia dituntut menyukseskan gelaran Piala Afrika 2022 yang akan dihelat di Kamerun pada Januari nanti.

Tak hanya itu, pria berusia 40 tahun tersebut juga diharapkan mampu membawa tim nasional Kameru lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. 

Saat ini Kameru masih harus berjuang satu tahap lagi yakni melewati babak play-off, usai menjadi juara grup D dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika.


1. Kapan PSSI Punya Ketum Legenda Sepak Bola

Logo PSSI.

Terpilihnya Samuel Eto'o yang merupakan legenda sepak bola Kameru, menjadi tamparan keras wajah sepak bola Indonesia khususnya di tubuh federasi dalam hal ini adalah PSSI.

Berdasarkan laporan Tabloid BOLA edisi khusus pemilihan Ketum PSSI 2016-2020 bertajuk "Menekan Tombol Reset", 13 Oktober 2016, tercatat hanya ada dua legenda sepak bola Tanah Air yang pernah menjabat sebagai presiden atau ketua umum PSSI. Mereka adalah Raden Maladi dan Maulwi Soelan di era pemerintahan Presiden Soekarno.

Nama Maladi memang tidak banyak diketahui publik Tanah Air sebagi pesepak bola. Ia mulai dikenal lewat Stadion Sriwedari yang pernah diubah namanya menjadi nama dirinya Stadion R Maladi.

Sebelum menduduki kursi PSSI 1 masa jabatan 1950 hingga 1959, Maladi aktif mejadi pesepak bola. Pria kelahiran Surakarta, 30 Agustus 1912 itu bermain sebagai kiper.

Baca Juga
Baca Juga

Bisa dibilang ia menjadi kiper pertama yang pernah memperkuat timnas Indonesia, usai PSSI dan NIVU (Nederlandsche Indtsche Voetbal Unde) memutuskan bersatu dan membentuk satu tim nasional dengan tittle PSSI Elftal.

Setali tiga uang dengan Maladi, Maulwi Saelan yang pernah menjabat ketua umum PSSI periode 1964 sampai 1967, juga merupakan legenda sepak bola Indonesia berposisi sebagai kiper.

Pria bernama lengkap Surachman itu memulai karier sepak bolanya di klub MOS (Main Oentoek Sports) Makassar. Keseriusannya menekuni dunia bal-balan membuat karier Maulwi menanjak usai memutuskan bergabung dengan Indonesia Muda Bandung. 

Sejak saat itulah namanya membesar di sepak bola Indonesia, hingga mampu menembus skuat Timnas Indonesia untuk Olimpiade Melbourne 1965. 

Kiprahnya bersama Skuad Garuda berlangsung cukup lama yakni sekitar 10 tahun dari 1951 hingga 1961. Setelah itu ia memutuskan aktif di dunia militer, hingga menjadi ajudan Presiden Soekarno.

Dari situ ia ditunjuk langsung Bung Karno untuk memimpin PSSI selama tiga tahun (1964-1967). Sejak saat itu, tidak ada lagi legenda sepak bola yang pernah menduduki kursi tertinggi di PSSI.

Harapan PSSI dipimpin kembali oleh legenda sepak bola Tanah Air sempat muncul pada saat pemilihan ketua umum untuk periode 2016-2020 lalu.

Nama yang masuk dalam bursa pencalonan adalah Kurniawan Dwi Yulianto. Publik tentu tidak asing dengan namanya, karena namanya cukup besar malang melintang di sejumlah klub Liga Indonesia hingga tim nasional.

Namun dalam proses pemungutan suara di Kongres Luar Biasa, pria yang sewaktu menjadi pemain akrab disapa Si Kurus ini harus kecewa, karena tak ada satupun anggota yang mempunyai hak suara untuk memilihnya. 

Saat itu sosok yang keluar sebagai pemenang adalah Edy Rahmayadi, dengan perolehan 76 suara dari total 107 suara voters. Artinya, mantan Pangkostrad TNI itu menang secara mutlak melalui satu putaran pemungutan suara.

Sebab, pria berumur 55 tahun tersebut sudah memenuhi syarat perolehan suara untuk menjadi Ketum PSSI, yakni 50 persen + 1 dari voters atau 54 suara. 

Kendati demikian, Kurniawan tidak sakit hati. Tapi juga cukup kapok untuk kembali memberanikan diri maju menjadi calon ketua umum PSSI lagi.

"Kenapa saya mencalonkan karena memang saya resah dengan sepak bola. Makanya, saya sebagai orang lapangan saya ingin membuka pikiran kembali merangkul semua dan saatnya yang senior-senior masuk ke dalam PSSI," ucap Kurniawan Dwi Yulianto.

"Tapi, kalau proses pemilihannya seperti yang saya alami dulu, saya rasa susah. Karena yang saya alami sendiri bagaimana di depan mata, oh ternyata begini ya dan gak mungkin lah," jelasnya. 

Berikut Daftar Ketua Umum PSSI dari Masa ke Masa:

Soeratin Sosrosoegondo 1930 - 1940

Artono Martosoewignyo 1941 - 1949

Maladi (Legenda) 1950 - 1959

Abdul Wahab Djojohadikoesoemo 1960 - 1964

Maulwi Saelan (Legenda) 1964 - 1967

Kosasih Poerwanegara 1967 - 1974

Bardosono 1975 - 1977

Ali Sadikin 1977 - 1981

Sjarnoebi Said 1982 - 1983

Kardono 1983 - 1991

Azwar Anas 1991 - 1999

Agum Gumelar 1999 - 2003

Nurdin Halid 2003 - 2011

Djohar Arifin Husin 2011 - 2015

La Nyalla Mattalitti 2015 - 2016

Edy Rahmayadi 2016 - Januari 2019

Joko Driyono Januari - Maret 2019

Iwan Budianto Maret - November 2019

Mochamad Iriawan November 2019 - Sekarang

KamerunSamuel Eto'oPSSIKurniawan Dwi Yulianto

Berita Terkini