Elkan Baggott Diperlakukan Berbeda dengan Pemain Malaysia, Netizen: Ada Mafia di Piala AFF
INDOSPORT.COM - Bek timnas Indonesia yakni Elkan Baggott baru saja dipaksa untuk menjalani karantina dan harus absen membela skuat Garuda di laga ketika Grup B Piala AFF 2020.
Elkan Baggott dipastikan absen saat timnas Indonesia bersua Vietnam di laga ketiga Piala AFF 2020 pada Rabu (15/12/21) malam WIB.
Ia harus menjalani karantina mandiri hingga 18 Desember 2021 mendatang. Saat penerbangannya dari London ke Singapura, ada satu penumpang yang positif terpapar virus corona varian baru.
Pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan kemudian bersurat kepada PSSI dan meminta agar Elkan Baggott segera menjalani isolasi mandiri.
Hal ini dinilai sangata aneh dan tidak adil karena Malaysia masih diperbolehkan memainkan 19 pemain setelah ada empat pemain yang positif virus corona.
Empat pemain Malaysia itu yakni Akhyar Rashid (striker), Quentin Cheng (full-back), Faisal Halim (winger), dan Khairulazhan Khalid (kiper).
Sebelum ketahuan positif, keempat nama tersebut sempat berlatih dan melakukan kegiatan bersama dengan para pemain skuat Negeri Jiran yang lain.
Seperti Safawi Rasid yang masih bermain ketika Malaysia bersua Vietnam beberapa hari lalu. Padahal ia merupakan rekan sekamar dari Akhyar Rashid yang diyatakan positif.
1. Netizen Anggap Ada Mafia di Piala AFF
Perlakuakn tidak adil kepada timnas Indonesia langsung membuat netizen tanah air marah besar. Mereka kemudian langsung menyerbu akun Instagram resmi AFF Cup pada Selasa (14/12/21).
Ada salah satu netizen yang mencurigai kalau ada mafia di balik ajang Piala AFF 2020. Ia juga membandingkan perlakuan yang diterima Malaysia, di mana 19 pemain masih bebas berkeliaran di lapangan.
"Tidak adil, pemain Indonesia Elkan dikarantina setelah berada di pesawat dengan orang yang dinyatakan positif covid, padahal ia telah melakukan tes 3 pcr dan hasilnya negatif," tulis akun @kang_must.
"sedangkan pemain Malaysia Safawi yang berada di ruangan yang sama dengan temannya yang positif masih bisa bermain. Ini benar-benar tidak adil. Mafia berada di balik semua ini," imhhnya.