Kasus Elkan Baggott Sampai ke Telinga Direktur FK Senica, Egy Batal ke Piala AFF 2020?
INDOSPORT.COM - Ramainya protes pada panitia penyelenggara Piala AFF 2020 yang mewajibkan pemain Timnas Indonesia, Elkan Baggott, untuk melakukan karantina sebagai pencegahan penuluaran varian baru Covid-19 rupanya sampai ke telinga FK Senica. Klub yang menaungi salah satu penggawa Garuda, Egy Maulana Vikri, itu turut berkomentar.
Melalui direktur mereka, David Balda, Senica mengisyaratkan jika mereka sama sekali tidak setuju dengan cara AFF memperlakukan Elkan. Bahkan tersirat komentar jika klub-klub Eropa seperti mereka enggan melepas pemain ke AFF karena regulasi yang rancu.
Tentunya akan sangat membahayakan jika Senica dan Balda kemudian menarik izin bagi Timnas Indonesia untuk menggunakan tenaga Egy nantinya. Pelatih kepala Shin Tae-yong jelas akan pusing mengingat sang playmaker kidal adalah pemain kunci tim merah-putih meski hingga kini belum bisa bergabung.
"Biarkan saja para pemain bermain. Itu pekerjaan, cinta, dan minat mereka. Sepak bola itu untuk semua kalangan," tulis Balda dalam fitur story akun Instagram-nya sembari mencolek akun resmi Piala AFF 2020.
"Jangan Kaget jika pemain-pemain terbaik Eropa tidak mau datang ke sana karena peraturan yang tidak wajar. Setiap tim punya hak untuk menang," sambungnya.
"Saya tidak menuntun Anda untuk mengganti keputusan yang sudah dibuat tapi (sekali lagi) sepak bola milik semua dan orang-orang berhak menonton pemain-pemain terbaik," pungkasnya kemudian.
1. Kejanggalan Regulasi untuk Elkan
Mandat isolasi untuk Elkan memang terbilang sangat aneh. Bek sentral berusia 19 tahun itu dipaksa mengurung diri hingga 18 Desember 2021 mendatang akibat menaiki satu pesawat dari London ke Singapura, tempat AFF 2020 digelar, dengan salah satu penderita Covid-19.
Konsekuensinya Elkan tidak akan bisa bertanding saat Timnas Indonesia meladeni Vietnam dalam lanjutan laga Grup B. Pasalnya partai di Bishan Stadium itu sudah harus digelar pada Rabu (15/12/21) malam.
Padahal Elkan Baggott sudah lolos tes PCR sebanyak tiga kali. Tak ayal dugaan adanya mafia atau orang yang tak bertanggung jawab dalam panitia Piala AFF 2020 pun merebak dan nama kompetisi tersebut makin tercoreng setelah sebelumnya ada dugaan pengaturan skor.