Gagal Bawa Laos ke Semifinal Piala AFF, Jebolan Ligue 1 Prancis Buka Suara
INDOSPORT.COM - Meski diperkuat jebolan pemain Ligue 1 Prancis bernama Billy Ketkeophomphone, Laos tetap menjadi bulan-bulanan di penyisihan Grup B Piala AFF 2020.
Di laga perdana Piala AFF 2020, Laos sempat tampil menyulitkan Vietnam, namun akhirnya kalah dengan skor 0-2. Kemudian di pertandingan kedua, mereka dihajar Malaysia dengan skor 0-4.
Saat bersua timnas Indonesia, Billy Ketkeophomphone dkk kembali terbantai dengan skor 1-5. Selanjutnya dalam duel pamungkas melawan Kamboja, Laos tunduk tiga gol tanpa balas.
Kekalahan empat kali secara beruntun membuat Laos harus rela finis di posisi kelima atau juru kunci Grup B dan gagal lolos ke semifinal Piala AFF.
Dilansir dari Zingnews.vn, Billy Ketkeophomphone mengaku sangat kecewa karena gagal membawa timnya meraih prestasi. Ia berjanji untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di ajang selanjutnya.
"Meskipun hasilnya tidak seperti yang diharapkan, saya tetap bangga bermain untuk tim kampung halaman saya," ujar Billy.
"Saya kecewa tidak mencetak gol, tapi saya pasti akan melakukannya di turnamen berikutnya," ucapnya menambahkan.
Seperti diketahui, Billy Ketkeophomphone merupakan mantan pemain klub Ligue 1 Prancis, RC Strasbourg. Kini ia terikat kontrak dengan klub Ligue 2, USL Dunkerque dan telah menyumbang dua gol dalam delapan laga.
1. Laos Dituduh Melakukan Match Fixing di Piala AFF
Akun Twitter, @RabonaMike, sempat heboh lantaran mengklaim kalau Laos telah melakukan praktik match fixing atau pengaturan skor di Piala AFF 2020.
Aphixay Thanakhanty dan Kaharn Phetsivilay menjadi dua pemain Laos yang paling dicurigai oleh @RabonaMike sebagai pion yang menjalankan pengaturan skor di lapangan.
Melawan Malaysia, keduanya baru masuk di babak kedua dan tampak dengan mudah membiarkan umpan-umpan terobosan lawan.
Untuk laga melawan timnas Indonesia, giliran kiper Solasak Thilavong yang mencuri perhatian @RabonaMike. Layaknya Aphixay dan Kaharn, ia juga baru turun di babak kedua dan langsung membuat perubahan signifikan.
Saat Solasak Thilavong masuk, timnas Indonesia yang sebelumnya hanya unggul 2-1 langsung sukses mencetak tiga gol tambahan dalam waktu 20 menit.