Flashback Kurniawan Dwi Yulianto: Pelatih Primavera Marah Gara-gara Sepatu
INDOSPORT.COM - Kurniawan Dwi Yulianto adalah salah satu pesepak bola potensial milik Indonesia yang pernah mengikuti Program Primavera di Italia, tahun 1993-94.
Kala itu, Kurniawan Dwi Yulianto mengaku mendapat gemblengan yang sangat keras dari pelatih Romano Mette, agar pemain bisa mengasah mental seperti profesional.
Sebanyak 23 pemain Indonesia di Program Primavera Italia diberi tempat tinggal yang terpisah-pisah, sehingga pemain dipaksa untuk berjuang sendiri di tanah rantau.
"Kita belajar jadi profesional sejati. Kita harus me-manage diri kita, karena kita tidak tinggal di asrama yang bisa dikontrol," ucap Kurniawan di kanal Youtube GAN Channel.
"Kita dipecah di beberapa apartemen. Di situ kita belajar bagaimana mengatur jam istirahat, kan tidak mungkin Coach akan mengontrol seperti satpam," ungkapnya.
Bahkan, menurut Kurniawan Dwi Yulianto, hal-hal remeh seperti ukuran sepatu pun diperhatikan dalam program Primavera.
"Kemudian hal yang sepele, saat latihan pun kita harus lihat lapangan, kita harus pakai sepatu yang pull-nya berapa, yang tinggi dan panjangnya berapa, kita beli sendiri."
"Pelatih akan marah sekali kalau pemain terpeleset di lapangan. Berarti kamu nggak profesional, untuk peralatan perangmu sendiri nggak paham," kenang Kurniawan.
Hal ini menegaskan betapa jauh perbedaan pembinaan di Indonesia dan Italia tahun 1993. Padahal, saat ini pun tidak ada tim dalam negeri menerapkan hal yang sama.
1. KDY Dorong Pemain Indonesia Berani ke Luar Negeri
Kurniawan Dwi Yulianto mendorong pemain sepak bola Indonesia agar berani berkarier di luar negeri. Sebab, pembinaan di Indonesia memang belum sampai di level terbaik.
Namun, banyak pemain yang enggan pergi ke luar negeri karena beralasan homesick, atau perbedaan cuaca yang ekstrem. Begini pesan singkat dari Kurniawan Dwi Yulianto.
"Sebenarnya musuh terbesar itu diri kita. Kalau hanya cuaca, homesick, apalagi kan sekarang sudah bisa diatasi (lewat video call)," tegas Kurniawan di GAN Channel.
"Justru bagaimana kita bisa memotivasi diri kita saat tidak perform dalam latihan, dalam game, semuanya harus kita atasi sendiri."
"Saya pesan, jangan takut untuk merantau. Apalagi talenta-talenta kita ini, kalau sudah merasakan atmosfir di Eropa, siap secara mental, insya Allah bisa bersaing," ujar Kurniawan Dwi Yulianto.