Selain Ragnar Oratmangoen, 3 Opsi Striker Berdarah Eropa yang Bisa Dilirik Timnas
INDOSPORT.COM - Selain Ragnar Oratmangoen, berikut tiga striker keturunan yang kini mentas di Liga Eropa dan bisa dilirik Timnas Indonesia. Akankah membuat skuat Garuda jadi kian berbahaya?
Nama Ragnar Oratmangoen belakangan ini memang ramai dibicarakan. Pasalnya, penyerang berusia 23 tahun itu dikabarkan tengah dihubungi PSSI untuk dinaturalisasi di Timnas Indonesia, menggantikan Kevin Diks yang dicoret.
Sosok Oratmangoen sejatinya adalah nama baru dalam daftar empat pemain yang rencananya bakal dinaturalisasi PSSI untuk bisa membela Timnas Indonesia.
Meskipun menjadi nama baru dalam daftar tersebut, Oratmangoen adalah salah satu penyerang keturunan yang telah lama masuk radar pantauan para suporter Garuda.
Oratmangoen menjadi opsi utama setelah PSSI memutuskan untuk mencoret Kevin Diks dalam daftar naturalisasi timnas Indonesia karena masalah administrasi.
Selain karena masalah administrasi, kesamaan posisi Kevin Diks dengan Sandy Walsh dan Asnawi Mangkualam Bahar membuat PSSI memutuskan untuk mengusahakan naturalisasi pada Oratmangoen.
Keputusan untuk menaturalisasi Oratmangoen juga sudah mendapatkan persetujuan dari Shin Tae-yong. Juru taktik Korea Selatan itu memang butuh sosok striker yang bisa memberikan jaminan gol di lini depan.
Apalagi sepanjang gelaran Piala AFF 2020 ini, pos penyerang tengah yang berisi Ezra Walian, Kushedya Yudo, Hanis Sagara, dan Dedik Setiawan baru menyumbang satu gol.
Selain Ragnar Oratmangoen, ada beberapa penyerang keturunan Indonesia yang tampil gemilang di Liga Eropa dan mungkin bisa jadi opsi buat pelatih Timnas.
Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Jelte Pal
Pertama adalah Jelte Pal, penyerang berusia 19 tahun tersebut sebelumnya memang sempat dikabarkan ingin memperkuat Timnas Indonesia.
Sebagai informasi, Jelte Pal mampu bermain sebagai striker, tetapi tak jarang juga ia bermain dari sisi kanan sebagai wing forward.
Memang Jelte Pal saat ini sudah berstatus sebagai Willem II U-21, tetapi tak jarang ia masih sesekali bermain untuk tim U-18.
Menukil dari wawancaranya di channel YouTube Yussa Nugraha, jebolan akademi Roosendaal ini tercatat telah mencetak 9 gol dan 3 assist dalam tempo 10 pertandingan buat Willem II.
1. Ilias Alhaft
Berikutnya adalah Ilias Alhaft, winger berdarah Maroko-Belanda-Indonesia yang musim ini jadi tumpuan Almere City di kompetisi Keuken Kampioen Divisie atau kasta kedua Liga Belanda.
Total sepanjang musim 21/22 ini, Ilias Alhaft telah tampil sebanyak 14 pertandingan dengan torehan empat gol serta satu assist di semua ajang.
Meski berposisi asli sebagai winger, namun kecepatan serta kemampuan finishing Ilias Alhaft bisa jadi jawaban buat tumpulnya lini depan Timnas Indonesia.
Berposisi sebagai pemain sayap di Almere City, Ilias Alhaft sudah tidak asing dengan timnas Belanda. Pemain berusia 23 tahun ini diketahui telah mencatatkan 14 penampilan untuk timnas Belanda U-18 dan U-20.
Jim Croque
Berikutnya ada Jim Croque, penyerang berusia 17 tahun yang dalam beberapa bulan terakhir kerap menyita perhatian publik pecinta sepak bola Indonesia.
Di musim ini, Jim Croque yang memperkuat Vitesse U18 telah tampil sebanyak 14 pertandingan dengan mencetak lima gol serta memberikan tiga assists di semua ajang.
Dalam sebuah kesempatan, Jim Croque blak-blakan bisa membela Timnas Indonesia setelah rekan setimnya di Vitesse mendapatkan panggilan untuk bermain bersama timnas Curacao U-20.
“Naygiro Sambo (rekan setimnya di Vitesse) bergabung bersama Curacao U-20. Saya pikir mereka (Indonesia) setidaknya harus mengundang saya,” tutur Croque pada @footballtalentnesia.
Jim Croque bisa menjadi bahan pertimbangan PSSI untuk mengambil kebijakan. Melihat portofolionya, bomber muda itu punya potensi besar untuk menjadi mesin gol Timnas Indonesia masa depan.