1 Nama Masih Bertahan, 5 Pesepak Bola yang Jeblok Usai Gabung Chelsea
INDOSPORT.COM - Berikut lima pemain yang kariernya menurun dan anjlok usai bergabung dengan raksasa Liga Inggris, Chelsea, dengan satu nama masih bertahan di Stamford Bridge.
Selama beberapa musim terakhir, khususnya sejak diakuisisi oleh Roman Abramovich, Chlesea menjadi tim yang konsisten meraih gelar.
Musim lalu saja, Mason Mount dkk sukses menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan rival senegara, Manchester City, di partai puncak, dengan skor tipis 1-0.
Sementara itu musim ini, mereka telah berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Champions, semifinal Piala Liga, dan duduk di posisi 3 klasemen Liga Inggris.
Dalam 10 musim terakhir saja The Blues sukses meraih dua gelar Liga Inggris, Piala FA (2), Piala Liga Inggris (1), Liga Champions (2), Liga Europa (2), dan Piala Super Eropa (1).
Torehan ini tak lepas dari kebiasaan mereka mendatangkan pemain bintang, berbekal dana belanja yang melimpah. Sejumlah nama itu pun menjelma menjadi kunci kesuksesan Chelsea seperti Petr Cech, Didier Drogba, hingga N’Golo Kante.
Meski demikian, di tengah maraknya pembelian pemain yang dilakukan Chelsea, tak sedikit pula yang bernasib malang, yakni mereka yang pada akhirnya mengalami penurunan performa.
Tak sedikit dari antara mereka yang kariernya kemudian anjlok dengan tersingkir dari skuat Chelsea, dan tetap tak membaik meskipun sudah pindah klub.
Berikut 5 pesepak bola papan atas yang kariernya anjlok usai bergabung dengan Chelsea:
Danny Drinkwater
Jadi pemain kunci saat Leicester City menjuarai Liga Inggris 2015/2016, Danny Drinkwater bertahan semusim lagi sebelum menyusul N’Golo Kante ke Chelsea pada musim 2017/2018. Sayangnya, ia mengalami nasib yang berbeda dengan Kante.
Di musim pertama Danny Drinkwater gagal menjadi pilihan utama dan hanya tampil 22 kali. Situasi makin buruk musim berikutnya di mana ia hanya dimainkan sekali. Sejak itu, ia terus dipinjamkan ke empat klub berbeda dan kini bermain di kasta kedua Liga Inggris bersama Reading.
Papy Djilobodji
Papy Djilobodji sudah enam musim menjadi andalan klub Ligue 1, Nantes, dengan 186 penampilan di semua kompetisi saat diboyong Chelsea pada musim panas 2015.
Namun, padatnya lini belakang The Blues membuat bek Senegal ini hanya tampil sekali di paruh pertama musim sebelum dipinjamkan ke Bremen.
Meski tampil cukup baik, Papy Djilobodji dijual ke Sunderland sekembalinya dari Bremen sehingga hanya punya satu penampilan bersama The Blues.
Bersama Sunderland, ia tak jadi pilihan utama dan malah terdegradasi ke Championship. Sejak 2019, ia membela klub medioker Turki, Gazisehir Gaziantep.
1. Satu Nama Masih di Stamford Bridge
Fernando Torres
Tampil spektakuler dengan 81 gol dari 142 laga selama 3,5 musim di Liverpool, Fernando Torres membuat kejutan dengan memaksakan kepindahan ke Chelsea pada Januari 2011.
Sayangnya, bersama The Blues ketajamannya merosot dengan hanya mencetak 45 gol dalam 172 laga. Fernando Torres pun kemudian dipinjamkan ke AC Milan dan Atletico sebelum dijual permanen ke klub terakhir. Namun, di kedua klub itu ia gagal menemukan kembali ketajamannya seperti saat di Liverpool.
Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko jelas merupakan salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki AC Milan. Bintang Ukraina itu mencetak 173 gol dari 296 laga dan menghadirkan sejumlah gelar termasuk 1 Liga Italia dan 1 Liga Champions.
Namun, kepindahan ke Chelsea menjadi awal penurunan kariernya. Ia hanya mencetak 14 gol dari 51 laga di musim pertamanya, dan makin turun dengan hanya 8 gol di musim kedua. Ia pun dipinjamkan ke AC Milan dan kemudian dijual ke Dynamo Kiev tapi tak mampu lagi menemukan ketajamannya.
Kepa Arrizabalaga
Kepa Arrizabalaga tampil gemilang bersama Athletic Bilbao hingga akhirnya diboyong Chelsea pada 2018 dengan banderol 80 juta euro yang menjadikannya kiper termahal di dunia.
Sempat jadi andalan di musim debutnya, performa Kepa Arrizabalaga menurun dan beberapa kali membuat blunder sehingga tergusur Willy Caballero.
Sepanjang 2 musim terakhir ini, meski berstatus kiper termahal dunia, ia harus rela menjadi kiper pelapis dan lebih banyak diturunkan di laga-laga kompetisi piala sejak kehadiran Edouard Mendy.