Kalah Pengalaman, Media Thailand Yakin Timnas Indonesia Keok di Final Piala AFF 2020
INDOSPORT.COM - Di mata publik Thailand, timnas Indonesia sepertinya masih berstatus underdog atau non-unggulan pada final Piala AFF 2020 nanti.
Adanya perbedaan masif dari segi pengalaman para pemain kedua kesebelasan dinilai membuat Tim Garuda belum pantas juara.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh media Thailand, Siamsport. Bagi mereka, kubu The War Elephants tampak lebih layak memenangi pertarungan dua leg nanti.
"Indonesia dan Thailand untuk pertama kalinya akan bertemu di ajang Piala AFF kali ini. Thailand layak dijagokan dengan segudang pengalaman mereka yang belum bisa dibandingkan dengan tim muda Indonesia," tulis Siamsport, Rabu (29/12/21) ini.
Dari segi usia, Thailand tampak lebih matang. Teerasil Dangda dan kolega mempunyai rataan umur 27,29 tahun yang membuat mereka jadi tim tertua kedua di Piala AFF 2020.
Sementara itu, timnas Indonesia justru jadi salah satu yang termuda dengan rata-rata setiap penggawanya berumur 23,8 tahun.
Bukan sesuatu yang aneh mengingat di skuat timnas Indonesia kali ini terdapat 13 pemain yang masuk kategori U-23. Di satu sisi, Shin Tae-yong hanya memanggil dua pemain yang sudah masuk kepala tiga dalam diri Victor Igbonefo dan Fachruddin Aryanto.
Thailand lewat pelatih Mano Polking hanya memanggil dua pemain muda yakni Kritsada Kaman (22) dan Thanawat Suengchitthawon (21). Lebih dari tiga kali lipat pemain yang berusia di atas 30 tahun.
Mental juara Thailand juga lebih teruji ketimbang timnas Indonesia. Negeri gajah putih adalah pemilih trofi Piala AFF terbanyak dengan raihan lima gelar yang terakhir kali datang pada edisi 2016.
1. Final Ideal
Kendati demikian, Siamsport mengakui Piala AFF 2020 punya final ideal karena mempertemukan dua tim dengan performa terbaik sepanjang turnamen. Baik timnas Indonesia maupun Thailand sama-sama belum menelan kekalahan sejak fase grup.
Thailand menunjukkan jika pertahanan kokoh bisa membawa mereka pada kesuksesan. Hingga semifinal, gawang kawalan Chatchai Budprom dan Siwarak Tedsungnoen hanya sekali kemasukan gol atau yang paling sedikit di antara semua kontestan.
Timnas Indonesia seakan menjadi anti-tesis mereka dengan mengandalkan ketajaman lini depan. Tidak kurang dari 18 gol sudah dikemas oleh Irfan Jaya cs, sehingga rata-rata tiap 90 menit ada tiga gol yang diciptakan ke gawang lawan.