Dapatkan Ikhsan Fandi, Juara Liga Thailand Kembali Incar Pemain Piala AFF 2020
INDOSPORT.COM - Gelaran Piala AFF 2020 tampaknya jadi lahan basah bari klub-klub Asia Tenggara untuk melakukan scouting. Salah satu tim yang getol dalam mencari potensi penggawa baru adalah jawara Liga Thailand, BG Pathum United FC.
Kampiun Thai League 2 (2019) dan Thai League 1 (2020/2021) itu kabarnya sedang bernegosiasi untuk mendatangkan playmaker tim nasional Vietnam, Nguyen Hoang Duc. Selama di Piala AFF 2020, gelandang 23 tahun itu selalu bisa menjadi starter dengan sumbangan satu gol dan dua assist.
BG Pathum menawarkan proposal peminjaman pada klub Hoang Duc saat ini, Viettel FC. Sebagai gantinya, mereka akan balik mengirimkan gelandang timnas Thailand, Sarach Yooyen.
Aroma ASEAN akan semakin kuat di tubuh BG Stadium musim depan. Pasalnya Hoang Duc bukan satu-satunya hasil blusukan BG Pathum di Piala AFF 2020.
BG Pathum pada 22 Desember lalu secara resmi sudah mendapatkan satu bintang jebolan Piala AFF edisi kali ini. Ia adalah Ikhsan Fandi, bomber muda andalan Singapura.
Ikhsan dilaporkan dibeli seharga 7,5 juta Baht atau 3 miliar Rupiah dari Jerv. BG Pathum tertarik striker 22 tahun itu setelah membantu negaranya lolos ke semi-final Piala AFF 2020 dengan tiga gol termasuk satu ke gawang timnas Indonesia.
Itu artinya BG Pathum musim depan kemungkinan besar akan diperkuat dua dari tiga Fandi Bersaudara. Kakak Ikhsan, yakni Irfan Fandi, sudah memperkuat kesebelasan berjuluk The Rabbits itu sejak 2018 lalu.
1. Menunggu Giliran Penggawa Timnas Indonesia
Jika radar tim-tim liga kuat Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, atau setidaknya Malaysia juga menyambar pemain timnas Indonesia sepertinya akan bagus sekali. Seperti yang sudah jamak diketahui kualitas liga dalam negeri masih belum sebaik negara-negara tetangga.
Cukup banyak penggawa tim Garuda yang punya cukup kualitas untuk berkarier di negeri orang. Sebut saja Rachmat Irianto, Alfreanda Dewangga, maupun Pratama Arhan.
Ketiganya masih berusia muda dan potensi mereka masih bisa diolah lebih baik. Jika Singapura yang kalah dari kita di semi-final bisa mengirim dua pemain ke BG Pathum, kenapa timnas Indonesia tidak sanggup?.