Timnas Indonesia Gagal Juraia Piala AFF, Shin Tae-yong Salahkan Liga 1 yang Minim Taktik
INDOSPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kembali melancarkan serangan verbal untuk kompetisi Liga 1. Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, jika kualitas liga domestik tidak dibenahi maka jangan harap sebuah timnas bisa punya prestasi mentereng.
Hal ini diucapkan Shin Tae-yong usai dirinya mengantarkan timnas Indonesia meduduki peringkat kedua Piala AFF 2020. Thailand yang jadi lawan di partai final ia anggap bisa lebih unggul karena didukung liga lokal yang berkualitas.
Shin Tae-yong tidak asal ceplas-ceplos dengan pernyataannya ini. Jika sebuah liga menaikkan level permainan dari segi taktik maupun fisik, maka otomatis opsi pemain yang bisa dipanggil untuk memperkuat sangara juga semakin apik.
Maka dari itu Shin Tae-yong meminta dengan amat sangat bagi yang merasa punya tanggung jawab untuk menggenjot bobot dari Liga 1 dan kompetisi turunannya. Jika tidak jangan harap timnas Indonesia bisa mengimbangi Thailand untuk ke depannya.
Padahal di level antar-klub Asia, Thai-League juga belum pantas diperhitungkan. Sejak 2004 baru sekali ada wakil negeri gajah yang bisa menembus perempat final Liga Champions Asia, yakni Buriram United pada 2013 silam.
"Thailand tidak diragukan lagi adalah tim yang sangat hebat. Di kawasan Asia Tenggara, kompetisi mereka adalah yang terbaik," ungkap Shin Tae-yong.
"Level sebuah tim nasional tidak akan membaik jika liga domestik tidak berbenah. Liga 1 harus mulai berpikir untuk menaikkan tempo permainan," tambah mantan manajer Seongnam FC tersebut.
1. Sempat Sentil Masalah Striker Liga 1
Sebelum ini Shin Tae-yong juga sudah sempat menyentil kegemaran klub Indonesia untuk menggunakan jasa penyerang impor. Akibatnya ketajaman mesin gol lokal susah untuk terasah.
Terbukti dengan terbilang tidak adanya striker timnas Indonesia yang benar-benar bersinar di Piala AFF 2020 lalu. Padahal skuat Garuda punya empat pemain 'nomor 9' sekaligus dalam diri Ezra Walian, Dedik Setiawan, Hanis Saghara, dan Kushedya Yudo.
Dari babak grup hingga babak final Shin Tae-yong selalu saja merombak pos ujung tombak timnya. Jika saja timnas Indonesia punya pemain depan mumpuni maka mungkin saja waran medali yang dibawa pulang dari Singapura beberapa hari lalu adalah emas alih-alih perak.