Naturalisasi Pemain Berjalan Perlahan, PSSI: Targetnya Main di Kualifikasi Piala Asia 2023
INDOSPORT.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani menjelaskan, proses naturalisasi empat pemain keturunan sedang berjalan. Prosesnya tidak mudah karena PSSI dan pemain harus melengkapi semua administrasi.
Sejauh ini, baru dua nama yang dokumennya sudah sesuai yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat. Sedangkan dua nama lainnya, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen masih diverifikasi.
Meski data Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah lengkap, PSSI menegaskan keduanya tidak mungkin bermain di FIFA match day di Januari ataupun Maret 2022.
"Sandy Walsh dan Jordi Amat lagi di proses. Butuh waktu, jadi kemungkinan belum bisa di bulan Januari. Mudah-mudahan cepat selesai," kata Hasani Abdulgani.
Selain melengkapi dokumen, Hasani menjelaskan, keempat pemain itu harus melakukan wawancara dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Sejauh ini, hanya Ragnar Oratmangoen yang masih menunggu jadwal interview.
Proses naturalisasi pun tidak secepat kilat, meski keempat pemain di atas punya darah Indonesia. PSSI terlebih dahulu mengajukan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk dibahas di Komisi X DPR RI demi mendapatkan persetujuan sebelum dilantik oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
PSSI menargetkan keempat pemain di atas bisa tampil di Kualifikasi Piala Asia yang dimainkan Juni 2022 nanti. Timnas Indonesia membutuhkan tenaga empat pemain Eropa itu agar lolos ke putaran utama pada 2023.
"Iya, prioritas PSSI adalah mengusahakan mereka bisa main disana (Kualifikasi Piala Asia 2023)," tuntas Hasani Abdulgani.
1. Perlu Pembuktian Lewat Dokumen Resmi
PSSI harus berhati-hati dalam menaturalisasi pemain. Meski pemain incaran mengklaim punya garis keturunan, mereka harus bisa membuktikan lewat dokumen resmi, termasuk catatan tak pernah membela negara lain di ajang resmi.
Jika tidak, hal itu bisa melanggar statuta FIFA dan pemain itu tak dapat membela Timnas Indonesia seperti kasus Marc Klok hingga Ezra Walian.