Blak-blakan Pemain Senior Arema FC, jadi Provokator Tawuran Liga 2 2017
INDOSPORT.COM - Pemain senior Arema FC, Didik Ariyanto, blak-blakan menjadi provokator tawuran Liga 2 2017, antara Persewangi Banyuwangi dan PSBK Blitar.
Sebagaimana diketahui, Didik Ariyanto adalah salah satu bek sayap yang direkrut manajemen Arema FC untuk Liga 1 2021-22.
Sebelumnya, Didik Ariyanto lebih banyak bermain di Liga 2, mulai dari PSCS Cilacap, Perserang Banten, hingga tim Blitar United.
Namun, pengalaman yang paling fenomenal bagi Didik Ariyanto tentu saja ketika ia main di Persewangi Banyuwangi, di babak playoff Liga 2 2017 menghadapi skuat PSBK Blitar.
Pertandingan antara Persewangi vs PSBK itu bergulir di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (10/10/17). Mereka berebut peringkat keempat grup agar bisa bertahan di Liga 2.
PSBK dan Persewangi menuai poin sama setelah menjalani 12 pertandingan. Mereka imbang head to head, PSBK unggul agregat 3-2, sedang Persewangi unggul selisih gol.
Sehingga laga panas tak jadi terhindarkan di babak playoff. Sedikit saja keputusan dari wasit, tim yang merasa dirugikan langsung melayangkan pukulan ke pengadil hari itu.
"Momen sedih, pas tawuran Persewangi sama PSBK edisi 2017, viral itu, saya waktu itu ikut Persewangi," ungkap Didik Ariyanto saat menjadi bintang tamu Tiento Indonesia.
"Iya pukul-pukulan, saya yang mengawali. Itulah momen sedih yang nggak bisa saya lupakan, jadi tempat pembelajaran," ucap pesepak bola berusia 30 tahun tersebut.
1. Tidak Temperamen
Menurut penggawa Arema FC, Didik Ariyanto, kenangan bersama Persewangi Banyuwangi itu tak terhindarkan karena rivalitas di atas lapangan sangat tinggi.
Siapa pun tim yang kalah antara Persewangi vs PSBK akan degradasi ke Liga 3, sedangkan tim yang menang masih memiliki kesempatan untuk berjuang di Liga 2 2018.
"Waktu itu kan penentuan, kalau kalah, nggak lolos (bertahan) di Liga 2, degradasi gitu. Saya nggak mau degradasi, ya harus fight sampai akhir," tutur Didik Ariyanto.
Namun, berhubung laga playoff tidak bisa dilanjutkan karena adu jotos yang semakin membahayakan, Persewangi Banyuwangi dan PSBK Blitar akhirnya sama-sama degradasi ke Liga 3.
"Akhirnya sama, degradasi dua-duanya. Saya enggak temperamen, tapi saya tidak mau degradasi, jadi apapun dilakukan," tutur Didik Ariyanto di kanal Tiento ID.