Ramai Kisruh Haruna Soemitro vs Shin Tae-yong, PSSI: STY Stay!

Senin, 17 Januari 2022 11:25 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Prio Hari Kristanto
PSSI akhirnya angkat bicara pasca ramainya pernyataan dari Haruna Soemitro soal hubungan PSSI dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang tidak baik. PSSI akhirnya angkat bicara pasca ramainya pernyataan dari Haruna Soemitro soal hubungan PSSI dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang tidak baik.

INDOSPORT.COM - PSSI akhirnya angkat bicara pasca ramainya pernyataan dari Haruna Soemitro yang mengatakan hubungan PSSI dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tidak sedang baik-baik saja. Bagi PSSI perdebatan sengit dalam sebuah diskusi internal adalah hal yang biasa.

Hal ini diutarakan oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Dia mengatakan bahwa Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memahami dan memaklumi jika dalam diskusi internal sering terjadi pedebatan.

Hal itu biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Namun, keputusan akhir tetap berada di ketua umum dan Exco PSSI.

"Lebih baik debat sengit di dalam untuk menghasilkan keputusan yang berkualitas. Akan tetapi, setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif," ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Baca Juga
Baca Juga

Pernyataan Yunus itu sekaligus menjawab pertanyaan banyak pihak terkait wawancara Exco PSSI Haruna Sumitro dalam sebuah podcast. Saat itu Haruna mengkritik performa pelatih Shin Tae-yong terkait hasil di Piala AFF 2020 dan program naturalisasi yang kini sedang didalami oleh PSSI.

‘"Tidak penting itu sebuah proses. Yang paling penting adalah hasil. Apapun latihannya kalau tidak juara, ya belum dikatakan juara. Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi,’" demikian kritik Haruna soal hasil di Piala AFF 2020.

Kritik Haruna itu terjadi di saat ada evaluasi terhadap kinerja pelatih asal Korea Selatan itu dalam rapat internal yang dihadiri Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Exco Endri Erawan, Vivin Sungkono, dan Direktur Teknik Indra Sjafri.

"Ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, jadwal timnas. Bahkan apakah penting PSSI akan mengambil posisi sebagai tuan rumah dalam event 2022, baik itu Piala AFF maupun kualifikasi Piala Asia Juni 2022," ucap Yunus.

Yunus menegaskan meski terjadi perdebatan baginya semuanya menghargai keputusan yang telah diambil. Keputusan kolegial tersebut antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong untuk membesut Timnas Indonesia.

"Namun demikian, dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial," jelas Yunus.

Baca Juga
Baca Juga

"Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat," tegas Yunus.


1. Naturalisasi Sebagai Solusi

Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Yunus juga menyinggung soal rencana naturalisasi terhadap empat pemain yang memiliki darah Indonesia. PSSI saat ini menugaskan Exco Hasani Abdulgani untuk menindaklanjuti rencana ini.

"Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Christian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Gonzalves dll. Sekarang  murni yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi juga keinginan dari STY (Shin Tae-yong)," kata Yunus Nusi.

Dalam progam ke depan, Shin Tae-yong memang membutuhkan beberapa pemain untuk menutup kelemahan Timnas Indonesia di beberapa posisi. Salah satunya di posisi striker. Nantinya, kelemahan itu akan ditambal, salah satunya dengan program naturalisasi.

PSSITimnas IndonesiaLiga IndonesiaHaruna SoemitroBerita Timnas IndonesiaShin Tae-yongYunus Nusi

Berita Terkini