Timnas Putri Indonesia Dibantai 18-0, Ketum PSSI Beri Respons Tak Terduga
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule akhirnya buka suara setelah Timnas Putri Indonesia meraih hasil mengecewakan di Piala Asia 2022.
Dalam laga penyisihan Grup B yang digelar di Mumbai Football, Arena, Jumat (21/01/22) lalu, Timnas Putri Indonesia harus menelan pil pahit karena dibantai 0-18 oleh Australia.
18 gol dari timnas putri Australia dicetak oleh Samantha Kerr (9', 11', 26'penalti, 36', 54'), Caitlin Foord (14'), Mary Fowler (17'), Ellie Carpenter (34', 49'), Emily van Egmond (39'penalti, 57', 58', 69'), Kyah Simon (67', 71'), Aivi Luik (78'), dan Hayley Raso (24', 88').
Kekalahan ini membuat pasukan Rudy Eka Priyambada berada di posisi juru kunci klasemen sementara grup B Piala Asia putri 2022 dengan defisit 18 gol.
Sementara itu, dua hari setelah laga tersebut, akhirnya Ketua Umum PSSI buka suara. Lewat postingan di Instagram pada Minggu (23/01/22) kemarin, Iwan Bule memerikan respons tidak terduga.
Ia terlihat mengunggah foto perjuangan Garuda Pertiwi dan mengaku tetap bangga dengan penampilan Zahra Muzdalifah dkk meski kalah telak.
"Terlepas dari apapun hasilnya, ini anak-anak yang saya banggakan," tulis Iwan Bule.
"Kerja keras mereka saya lihat sendiri dan sampai kapanpun akan saya dukung beserta segenap PSSI," imbuhnya.
1. Liga 1 Putri Wajib Jalan Lagi
Kekalahan memalukan Timnas Putri Indonesia dari Australia membuat pelatih Rudy Eka Priyambada menilai kalau sepak bola putri tanah air sudah jauh tertinggal.
Baginya kualitas pemain yang bermain di Liga Profesional menjadi pembanding yang sangat jauh antara Australia dan Indonesia.
Ia berharap ke depannya sepak bola wanita Tanah Air bisa semakin diperhatikan oleh PSSI dengan kembali menggelar Liga 1 Putri yang sudah lama vakum.
"Saya melihat memang ada jarak antara kami dan Australia seperti kualitas pemain. Kami tahu banyak pemain Australia yang bermain di Eropa dan kami baru memulai liga (wanita), lalu terjadi pandemi," kata Rudy dalam konferensi pers virtual usai laga.
"Setelah itu kami tidak ada liga lagi. Untuk itu saya harap pembinaan sepak bola wanita di Indonesia bisa lebih baik di masa depan," tuturnya menambahkan.