Merapat ke Inter Milan, Apa yang Bisa Diberikan Robin Gosens ke Inzaghi?
INDOSPORT.COM – Robin Gosens akan segera diresmikan Inter Milan dalam waktu dekat. Lantas, apa yang bisa ia berikan untuk Simone Inzaghi dan Nerazzurri?
Inter Milan berhasil mengamankan jasa Robin Gosens dari Atalanta di bursa transfer musim dingin Januari 2022 ini dengan mahar 25 juta euro (Rp403 miliar) termasuk bonus.
Kedatangan pemain berusia 27 tahun ini sendiri akan menjadi tambahan penting bagi Inter, terutama di sektor Wing Back kiri Nerazzurri.
Sebagai catatan, saat ini sektor tersebut biasa diisi oleh Ivan Perisic yang telah tua dan kontraknya akan habis pada akhir musim 2021/22 ini.
Kedatangan Robin Gosens dari Atalanta pun diyakini akan membuat Inter Milan kian memperkuat kedalaman skuatnya yang tengah berjuang mempertahankan gelar Liga Italia.
Saat ini, Inter sendiri tengah duduk di puncak klasemen Liga Italia 2021/22 dengan 53 poin, unggul empat poin dari para pesaing terdekatnya, Napoli dan AC Milan.
Inter menjadi kandidat kuat juara Liga Italia mengingat sepak terjangnya yang baru sekali tumbang dari 22 laga yang telah dijalaninya.
Kedatangan penggawa Timnas Jerman ini pun menjadi berkah, mengingat performanya yang konsisten selama membela Atalanta.
Lantas, apa yang bisa diberikan Robin Gosens untuk Inter Milan dan Simeone Inzaghi dalam kehadirannya sebagai Wing Back kiri anyar Nerazzurri?
1. Bedah Kualitas Robin Gosens untuk Inter Milan
Dalam formasi 3-5-2 yang diterapkan Simone Inzaghi, Inter Milan jauh dari kata defensif. Malahan Nerazzurri terkenal sebagai tim dengan gaya bermain menyerang.
Hal ini terlihat dari jumlah gol memasukkan dan gol kemasukkan yang dimiliki Inter. Dalam 22 laga, Nerazzurri menjadi tim dengan jumlah gol terbanyak di Liga Italia, yakni dengan 53 gol.
Permainan menyerang yang dipakai Inter, kebanyakan bermula dari lini sayap. Sebagai bukti, Nerazzurri menjadi tim dengan operan melebar terbanyak yakni dengan 400 kali per 90 menit dari seluruh tim di empat besar Liga Italia 2021/22.
Hal ini juga berbanding lurus dengan banyaknya jumlah Crossing yang dimiliki Inter. Dalam 22 laga, La Beneamata mengirimkan 310 kali Crossing per 90 menit atau yang terbanyak di Liga Italia.
Alasan inilah yang membuat Inter lantas memboyong Robin Gosens. Pasalnya, sektor Wing Back kiri hanya menyisakan seorang Ivan Perisic semata.
Di saat bersamaan, Gosens punya kapasitas yang cocok dengan gaya bermain menyerang Inter yang mengandalkan lebar lapangan.
Dilansir dari Whoscored, Gosens punya catatan cemerlang dalam hal berkontribusi gol. Dalam tiga musim terakhir di Liga Italia, ia berkontribusi sebanyak 35 gol dari 72 pertandingan, melebihi Paulo Dybala yang berstatus penyerang dengan 30 gol dari 74 laga.
Kehebatan Gosens dalam urusan mencetak gol bahkan terlihat dalam statistik di bawah ini, yang dirangkum dari FBRef dalam setahun terakhir.
Robin Gosens
Non-Penalty Goals: 0,31 per 90 menit
Non-Penalty Expected Goals (NPxG): 0,28 per 90 menit
Total Tembakan: 2,11 tembakan per 90 menit
Sentuhan Bola di Area Penalti Lawan: 3,82 kali sentuhan bola per 90 menit
Menerima Bola di Are Lawan: 3,77 kali per 90 menit.
Nilai-nilai ini menjadikan Gosens sebagai salah satu Wing Back dengan pola menyerang terbaik di dunia. Ia tak segan menusuk Final Third dan memposisikan diri untuk mencetak gol.
Torehan golnya itu diperkuat dengan keaktifannya menyentuh bola di area penalti lawan. Dengan kata lain, Gosens menjadi salah satu pemain yang kerap ada di area pertahanan lawan dan aktif menerima bola.
Apakah Gosens hanya andal dalam mencetak gol semata? Tentu tidak. Pasalnya, catatannya dalam membangun permainan terutama saat menyerang, juga terbilang mumpuni seperti statistik di bawah ini.
Robin Gosens
Progressive Passes (operan ke area lawan): 6,47 kali per 90 menit
Shot-Creating Actions (Tindakan yang berbuah tembakan): 1,48 kali per 90 menit
Operan yang Dilepaskan: 58,59 kali per 90 menit
Akurasi Operan: 82,7 persen
Catatan di atas ini menjadi sebuah nilai surplus Gosens lainnya, tentang bagaimana keaktifannya dalam menyerang dan memberi keuntungan kepada rekannya, baik lewat operan maupun dribel yang terangkum dalam nilai Shot-Creating Actions.
Hanya ada satu catatan minus dari sosok Gosens sendiri, yakni soal bertahan. Sebagai Wing Back yang aktif menyerang, ia tak punya catatan apik dalam bertahan seperti di bawah ini.
Robin Gosens
Memberi Tekanan ke Lawan: 11,68 kali per 90 menit
Tekel: 1,75 kali per 90 menit
Intersep: 1,84 kali per 90 menit
Blok: 1,57 kali per 90 menit
Sapuan: 1,71 kali per 90 menit.
Satu-satunya catatan terbaik Gosens saat bertahan dan menyerang adalah keunggulannya dalam memenangi duel udara, yakni rata-rata 1,48 kali per 90 menit.
Kendati Gosens buruk dalam bertahan, Inzaghi nampaknya tak begitu pusing. Pasalnya, dirinya memainkan sepak bola menyerang yang seimbang dan mengandalkan Low Block jika melihat catatan tekanan yang diberikannya.
Dengan kata lain, Gosens tak akan dituntut untuk banyak bertahan. Apalagi di belakangnya ada sosok Alessandro Bastoni. Selain itu, di sampingnya nanti ada Marcelo Brozovic maupun Nicolo Barella yang juga terkenal aktif dalam bertahan.
Lalu, apakah Robin Gosens akan menjadi pembelian sempurna untuk Inter Milan?