Legenda Persib Resah Dominasi Pemain Asing Liga 1: Yuk Belajar dari Malaysia
INDOSPORT.COM - Salah satu pemain legendaris yang pernah membela Persib Bandung, Zaenal Arief, mengaku resah dengan dominasi pemain asing di Liga 1.
Sebagaimana diketahui, PT Liga Indonesia Baru menetapkan bahwa tim Liga 1 boleh menggunakan jasa tiga pemain asing, dan ditambah satu pemain asal AFC (Asia).
Maka, setiap tim berbondong-bondong merekrut empat pemain asing, baik untuk lini serang, lini tengah, pertahanan, bahkan ada juga tim yang memanggil kiper asing.
Imbasnya, pemain lokal di posisi yang sama, jadi sulit untuk berkembang. Hal yang paling disorot adalah krisis striker lokal yang justru dibutuhkan untuk timnas Indonesia.
Timnas Indonesia belum mampu mencetak striker haus gol di kancah internasional, setelah pensiunnya Ilham Jaya Kesuma, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas.
Salah satu opsi yang ditawarkan Zaenal Arief adalah dengan mengurangi pemain asing, atau yang lebih ekstrem lagi adalah tidak memakai pemain asing sama sekali.
Hal itu pernah diterapkan oleh Malaysia, ketika Timnas mereka melempem. Lewat larangan pemain asing, akhirnya sukses meningkatkan prestasi pemain lokal.
"Dulu saya lihat Malaysia jelang Piala AFF dan SEA Games, mereka kan prestasinya menurun, akhirnya mereka tidak adakan pemain asing, khusus lokal," ucap Zaenal.
"Akhirnya mereka bisa berbicara, tahun berikutnya mereka juara Piala AFF, terus di SEA Games pun mereka juara, pembuktian bahwa pemain lokal bisa bicara," imbuhnya.
1. Zaenal Arief: Cukup Tiga Pemain Asing
Sebagai mantan pemain Persib Bandung dan timnas Indonesia, Zaenal Arief berharap agar setiap tim memaksimalkan pemain lokal, dan memberi banyak jam terbang.
"Pemain lokal (Malaysia) bisa berbicara karena apa, ya karena jam terbang di kompetisinya juga banyak," jelas Zaenal Arief saat hadir di kanal Tiento Indonesia.
Jika operator Liga 1 tak mau meniadakan pemain asing di musim nanti, Zaenal Arief berharap setidaknya kuota pemain asing bisa dikurangi demi kualitas anak bangsa.
"Kenapa dulu striker lokal berprestasi, karena waktu itu pemain asingnya memang tidak terlalu banyak, dan saya sangat setuju kalau pemain asing itu cuma tiga," tukasnya.