Ganti Logo Agar Lebih Modern, Kampiun Liga 3 Sulsel Malah Kena Semprot Netizen
INDOSPORT.COM - Inisiatif Gasma Enrekang untuk mengadakan sayembara pembuatan logo baru untuk mereka rupanya tidak berkahir dengan manis. Tidak transparan jalannya lomba membuat kritik dan nada miring terlontar untuk klub Liga 3 tersebut.
Pada 10 Januari lalu, Enrekang resmi mengeluarkan pengumuman soal sayembara yang mereka buat melalui unggahan di Instagram. Banyak fans mereka yang berminat namun tidak sedikit yang kurang berkenan dengan persyaratan yang dicantumkan.
Yang pertama adalah panitia menuntut agar para peserta tidak hanya mengirimkan desain dalam format jadi namun juga file mentah. Tentu saja publik kemudian melakukan protes karena rawan manipulasi serta penjiplakan dari orang dalam Enrekang.
Ditambah lagi panitia juga mencantumkan syarat tambahan jika logo kiriman peserta akan jadi milik Enrekang seutuhnya dengam imbalan uang 2 juta Rupiah. Walau sudah jadi pemenang pun nantinya desain masih bisa diotak-atik lagi sesuai dengan keinginan klub.
Niatan Enrekang untuk hanya mencuri desain lambang hasil kiriman peserta lomba semakin tercium usai hingga batas akhir pengumpulan pada 20 Januari dan hari-hari setelahnya tidak ada konfirmasi apapun soal input yang masuk. Para fans tidak bisa melihat dan terlibat dalam penjurian logo baru.
Tiba-tiba pada Jumat (28/1/22) malam, akun ofisial Gasma Enrekang menunggah jika logo pemenang sudah ditentukan. Kendati demikian tidak ada pengumuman soal siapa yang beruntung sebagai pemenang.
Akhirnya, tim berjuluk Laskar Gunung Nona ini semakin dicurigai berbuat curang dalam sayembara bikinannya sendiri. Walau begitu, sejumlah respons positif tetap mengalir karena logo baru Gasma Enrekang memang terlihat rapi dan modern.
1. Korban Salah Sasaran
Tentu saja persoalan ini mencoreng citra Gasma Enrekang yang baru saja keluar sebagai kampiun Liga 3 2021 zona Sulawesi Utara. Mereka tergabung di Grup L putaran nasional bersama Persidago Gorontalo, PS Bima Sakti, dan PSLS Lhoksuemawe.
Sebelumnya, para pemain tim pengusung warna kebesaran ungu tersebut sempat dituduh melakukan pengeroyokan pada wasit. Insiden yang membuat sang korban harus masuk rumah sakit tersebut terjadi pada 24 Desember tahun lalu kala Gasma Enrekang menghadapi PS Nene Mallomo.
Hanya saja, rupanya tuduhan tersebut salah sasaran karena justru tim lawan lah yang melakukan penganiayaan kepada wasit. Padahal, akun Instagram Enrekang sudah kadung dihujani komentar berisi cacian dari warganet.