Arsenal dan Hobi Baru Memutus Kontrak Para Bintangnya, Ada Apa?
INDOSPORT.COM – Pemutusan kontrak pemain menjadi hal yang kerap terjadi di klub Liga Inggris, Arsenal, belakangan ini. Contoh terbaru adalah striker Pierre-Emerick Aubameyang.
Arsenal menjadi salah satu klub Liga Inggris yang melempem sepanjang bursa transfer musim panas yang baru saja berakhir.
Santer dikaitkan dengan sejumlah nama seperti Dusan Vlahovic, Alexander Isak, hingga Arthur Melo, The Gunners pada akhirnya hanya memboyong bek muda Amerika Serikat, Auston Trusty.
Meski demikian, pemaini 23 tahun itu baru akan datang ke London musim panas nanti, karena kembali dipinjamkan ke klub lamanya, Colorado Rapids.
Di sisi lain, The Gunners justru melepaskan sejumlah pemain. Selain Ainsley Maitland-Niles yang dipinjam AS Roma, salah satu kepergian paling mencolok adalah Pierre-Emerick Aubameyang.
Bomber asal Gabon itu resmi hengkang ke raksasa Spanyol, Barcelona, di hari terakhir bursa, setelah sebelumnya ditepikan dari skuat Arsenal akibat ulah indispliner.
Aubameyang pun akhirnya resmi diperkenalkan Barcelona pada Rabu (02/02/22) lalu. Sang penyerang diikat kontrak di Camp Nou hingga Juni 2025.
Di sisi lain, situasi menarik terjadi karena Aubameyang bergabung dengan Barcelona secara bebas transfer. Padahal, ia sejatinya masih terikat kontrak dengan Arsenal hingga Juni 2023.
Rupanya, The Gunners memutuskan untuk mengakhiri kontrak bintang 32 tahun itu lebih cepat sehingga ia bisa pindah secara bebas ke Barcelona, dan dengan demikian menutup peluang klub mendapatkan dana transfer dari kepindahannya.
Tak hanya itu, Arsenal bahkan harus membayar kompensasi sebesar 7 juta pounds akibat pemutusan kontrak lebih awal itu.
Menariknya, situasi pemutusan kontrak ini belakangan kerap terjadi di tubuh Arsenal. Sebelum Aubameyang, sejumlah bintang juga mengalaminya dalam waktu 2 tahun ke belakang.
1. Sejumlah Nama Jadi Korban
Dalam bursa transfer Januari kemarin, Aubameyang bukanlah satu-satunya pemain Arsenal yang mengalami pemutusan kontrak. Bek kiri Sead Kolasinac juga mengalaminya, yang membuat ia bisa pindah ke Marseille secara gratis.
Tak hanya itu, Arsenal juga melepas gratis bek tengah Calum Chambers ke sesama klub Liga Inggris, Aston Villa, meski kontraknya sebetulanya baru berakhir Juni nanti.
Situasi serupa juga terjadi musim lalu dengan skala yang menggemparkan, yakni pemutusan kontrak Mesut Ozil. Mirip Aubameyang, Ozil juga lebih dulu dibekukan dari skuat meski dengan durasi lebih panjang, sebelum diputus kontraknya pada Januari 2021.
Kemudian pada akhir musim lalu, bintang asal Brasil, Willian, juga mengalami nasib serupa dengan diputus kontraknya hanya satu tahun setelah diboyong dari Chelsea, karena gagal menyuguhkan performa apik.
Selain nama-nama tersebut, pemain lain yang juga mengalami pemutusan kontrak adalah Skhodran Mustafi serta Sokratis Papastathopoulos.
Nama-nama di atas jelas bukan pemain kacangan. Namun jika diperhatikan, mayoritas dilepas saat kontribusinya menurun dan terbilang minim, meski kasusnya sedikit berbeda untuk Ozil dan Aubameyang.
Di satu sisi, hal ini menunjukkan ketegasan manajemen Arsenal dan juga Mikel Arteta terkait situasi skuat. Mereka tak ragu untuk melepas para pemain under perform, meski berisiko tak mendapatkan uang transfer.
Di sisi lain, situasi ini juga menunjukkan kegagalan klub dalam hal manajemen kontrak. Beberapa nama yang mengalami penurunan performa pada akhirnya sulit dijual karena usia yang terlalu tua, gaji terlalu besar, atau memiliki banderol tinggi karena sisa kontrak yang terlalu panjang.
Tak hanya itu, hal ini juga menunjukkan kelemahan Arsenal dalam bernegosiasi dengan klub-klub peminat sehingga akhirnya lebih memilih melepas pemainnya secara gratis.
Meski membantu Arsenal dalam menghemat biaya gaji seperti dalam kasus Aubameyang dan Ozil yang termasuk penerima gaji terbesar di klub, kebiasaan memutus kontrak ini di sisi lain membuat klub Liga Inggris itu kehilangan pemasukan dalam hal dana transfer.
Dengan situasi ini, The Gunners wajib lebih berhati-hati, agar situasi banjir putus kontrak ini tak terulang lagi di masa depan.