Terlalu Berjasa, Inter Milan Diharapkan Tak Buang Handanovic Meski Ada Onana
INDOSPORT.COM - Legenda Inter Milan, Walter Zenga, menginginkan agar mantan klubnya untuk mempertahankan Samir Handanovic untuk musim depan. Kendati kencang beredar isu jika posisi kiper utama musim depan akan diisi naman baru yakni Andre Onana, namun sang stopper veteran asal Slovenia masih figur yang penting.
Penampilan Handanovic yang musim ini sudah berusia 37 tahun memang kerap jadi sasaran kritik dan Zenga tahu itu namun sebagai seorang penjaga gawang, kesalahan terkadang meang sulit dihindari. Maka dari itu ia minta agar petinggi Inter Milan tetap sudi memberikan perpanjangan kontrak.
Masa bakti Handanovic hanya tersisa beberapa bulan lagi di Giuseppe Meazza. Jika tidak ada perkembangan maka eks Udinese itu akan pergi dengan status free agent per 1 Juli 2022 setelah mengabdi selama total sepuluh tahun.
"Orang terkadang terlalu mudah untuk mengkritik pemain yang sudah lama berada di klub. Terlebih ketika ada pemain baru yang dirumorkan akan datang," ungkap Zenga yang merupakan kiper Inter Milan era 1978-1994.
"Handanovic memang membuat beberapa blunder namun itu wajar untuk seorang kiper. Ia tetaplah seorang pemimpin di dalam tim. Semakin tua reflek dan reaksinya memang menurun namun penempatan posisinya hanya akan semakin membaik,"
"Semoga saja ia akan mendapat kontrak baru. Aku juga tidak sabar melihat apakah Andre Onana bisa cepat menyatu dengan tim," tambah pria yang sempat menjadi manajer untuk Cagliari, Venezia, dan Sampdoria itu.
1. Pantas Dipertahankan?
Sejak musim 2020/2021, penampilan Handanovic mulai menunjukkan penurunan. Opta bahkan mencatat jika setidaknya sudah ada empat kesalahan berujung gol untuk lawan yang ia buat hingga musim ini dan jumlah tersebut tak ada yang menyamai.
Hanya saja seperti kata Zenga, Handanovic masih lebih dari sekedar pantas untuk dipertahankan. Ia bisa diberi peran baru sebagai kiper kedua atau bahkan mentor untuk Onana jika sudah resmi bergabung.
Lagipula ia masih jadi bagian integral Inter Milan saat menjuarai Liga Italia musim lalu. Ia adalah satu-satunya sisa dari era keterpurukan La Beneamata satu dekade lalu yang masih bertahan dan justru mampu menjadi andalan.