Pangkas Kerugian Rp1,6 Triliun, Ini Alasan AC Milan Masih Tertinggal dari Juventus dan Inter
INDOSPORT.COM – Berikut alasan mengapa AC Milan masih jauh tertinggal dari Juventus dan Inter Milan kendati berhasil memangkas kerugian hingga Rp1,6 triliun.
Kabar baik menyelimuti para pendukung AC Milan menyusul adanya laporan dari Swiss Rumble bahwa Rossoneri memangkas kerugiannya hingga Rp1,6 triliun sepanjang musim 2020-2021.
Berkurangnya nilai kerugian AC Milan ini tak lepas dari meningkatknya nilai pendapatan klub serta keberhasilan klub merengkuh tempat di Liga Champions.
Kembalinya AC Milan ke Liga Champions berimbas pada meningkatnya jumlah hak siar dan bonus yang didapatkan Rossoneri.
Meski demikian, mengerucutnya kerugian AC Milan tak serta merta membuat Rossoneri bisa melampaui dua pesaingnya di Italia, yakni Juventus dan Inter Milan
Melansir dari Sempre Milan, pendapatan AC Milan soal menjual pemain masih tergolong rendah, yakni rata-rata hanya 12 juta euro (Rp195 miliar) sejak 2014.
Hal ini berbeda dengan apa yang dilakukan Juventus dan Inter Milan. Contohnya di musim panas 2021 saja Nerazzurri bisa melego Romelu Lukaku hingga 115 juta euro (Rp1,8 triliun) dengan keuntungan mencapai hampir 40 juta euro.
Selain itu, AC Milan juga masih jauh tertinggal soal pendapatan dibandingkan Juventus dan Inter. Si Nyonya Tua sendiri mendapat pendapatan 221 juta euro sepanjang 2020-2021 dan Nerazzurri di posisi kedua dengan 115 juta euro.
Sedangkan AC Milan ada di tempat ketiga dengan 94 juta euro. Tak ayal, hal ini membuat Rossoneri masih tertinggal dari Juventus dan Inter Milan yang mendapat pendapatan jauh lebih besar baik dari kegiatan bisnis maupun jual beli pemain.
1. AC Milan Alami Peningkatan
Meski masih tertinggal, laporan dari Swiss Ramble ini membuktikan bahwa AC Milan mengalami peningkatan sejak diakuisisi Elliott.
Elliott Management mampu secara stabil mengembalikan kondisi keuangan AC Milan yang hancur sejak dimiliki Yonghong Li.
Dengan kata lain, laporan keuangan itu membuat AC Milan berada di jalur yang tepat untuk menjadi tim kaya layaknya tim lainnya.
Kini Rossoneri tinggal konsisten mempertahankan performa, terutama terus masuk ke Liga Champions, agar bisa menambah pamor klub yang akan berimbas pada hak siar dan sponsor.