Hanya Rully Nere Pemain di Indonesia yang Mampu Samai Prestasi Legenda Inggris, Gary Lineker
INDOSPORT.COM - Seperti Gary Lineker, namun versi Indonesia, Rully Rudolf Nere mengaku tak pernah mendapatkan kartu kuning di sepanjang karir sepak bolanya.
Sebagaimana diketahui, Rully Nere adalah pesepak bola legendaris asal Indonesia, yang pernah mengikuti tiga kali ajang Pra Piala Dunia pada era tahun 1980an silam.
Tak hanya menjadi andalan di kompetisi era Perserikatan dan Galatama, Rully Nere juga selalu menjadi gelandang pilihan di Timnas Indonesia, siapapun pelatihnya saat itu.
"Saya bangga, saya mulai dari kecil, junior, sampai saya selesai main bola, tidak pernah saya jadi cadangan, pasti main keseblasan," ungkap Rully Nere di Youtube GAN Channel.
"Saya ikut Pra Piala Dunia tiga kali, tahun 1981, 1985, dan 1989 ikut juga, semua jadi pemain inti," ungkapnya dengan bangga.
"Jadi kalau Indonesia lolos ke Piala Dunia, mungkin saya bisa tiga kali main (di Piala Dunia)," ucap Rully Nere sembari tertawa.
Menurut Rully Nere, salah satu resep yang membuatnya selalu menjadi andalan di tim maupun Timnas adalah karena ia mencintai sepak bola, sehingga itu menjadi prioritas.
"Kita harus menikmati, menyenangi sepak bola. Kalau kita senang sepak bola, berarti kita harus betul-betul totalitas," ucapnya.
"Apapun pekerjaan itu, kita harus senang. Karena saya main bola, jadi kita ini harus menghargai, karena teman kita juga main bola, jangan kita merusak dia," imbuhnya.
1. Samai Prestasi Gary Lineker
Rully Nere mengaku respek pada setiap lawan tandingnya. Maka dari itu, sepanjang karir sepak bolanya, pemain asal Papua itu tidak pernah mendapatkan kartu kuning.
"Saya main bola tidak pernah dapat kartu kuning, cuma pernah dapat kartu merah di Pra Piala Dunia lawan Thailand di Bangkok, tapi di Indonesia tidak pernah kartu kuning."
Pencapaian Rully Nere itu mengingatkan kita pada Gary Lineker, penyerang Timnas Inggris yang sempat berkarir di Barcelona, yang tak pernah mengantongi kartu kuning.
Gary Lineker akhirnya dinobatkan sebagai peraih FIFA Fair Play Award tahun 1990, setelah ia mampu menjaga kariernya tanpa tercoreng kartu kuning maupun kartu merah.